PLN dan BPBD bahu-membahu memastikan keselamatan dan keamanan warga di tengah banjir dan longsor yang melanda Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Bekerja tanpa henti, berupaya mengembalikan kondisi normal di wilayah terdampak.
Hujan Deras Membawa Bencana: Ribuan Rumah Terendam, Listrik Terputus
Banjir Meluas di Sidrap: Lokasi dan Dampak
Selasa sore, hujan deras mengguyur Kabupaten Sidrap, menenggelamkan beberapa desa dalam banjir yang merata di berbagai titik, seperti Salocallu, Betao, Tanatoro, hingga Bampangnge.
Situasi semakin genting dengan padamnya aliran listrik di kawasan terdampak. Hal ini mengakibatkan warga yang sudah berada dalam situasi sulit menjadi lebih rentan akibat terputusnya akses listrik.
Data sementara menunjukkan bahwa bencana ini memengaruhi 1.104 rumah dengan 12 titik longsor. Sebanyak 14 warga harus mengungsi ke tempat aman, mencari perlindungan dari cuaca yang tak bersahabat.
Di tengah krisis ini, kehadiran PLN yang tanggap memberikan bantuan, baik dalam bentuk teknis maupun informasi kepada masyarakat, sangat dibutuhkan.
PLN Bergerak Cepat: Petugas Berjuang Demi Keamanan dan Pemulihan Pasokan Listrik
Tantangan Teknis dalam Pemulihan Listrik di Area Terdampak Banjir
Menanggapi dampak dari bencana ini, PT PLN (Persero) segera mengerahkan tim pemulihan yang terdiri dari tenaga ahli dan teknisi ke lokasi-lokasi terdampak.
Dengan sigap, para teknisi bekerja di lapangan, memastikan gardu dan jaringan listrik aman dari risiko korsleting, meski harus menembus banjir yang masih menggenangi area tersebut.
Menurut General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar), Budiono, dari pendataan awal diketahui sekitar 4.209 pelanggan mengalami dampak akibat terendamnya 63 gardu listrik.
Budiono menegaskan, “Kami tidak hanya fokus pada pemulihan cepat, tetapi juga memastikan setiap langkah yang diambil tetap memprioritaskan keselamatan warga serta teknisi di lapangan.”
Imbauan Keselamatan untuk Warga: Tips Aman Menghadapi Kondisi Banjir dan Listrik Terputus
Menghadapi kondisi sulit ini, PLN juga mengimbau masyarakat untuk memastikan instalasi listrik dan perangkat elektronik benar-benar kering sebelum kembali digunakan. Risiko korsleting listrik cukup tinggi pada situasi seperti ini, sehingga PLN menyarankan agar masyarakat tetap waspada.
“Jangan tergesa-gesa menyalakan listrik di rumah, periksa terlebih dahulu semua perangkat,” lanjut Budiono.
Warga dapat menghubungi PLN melalui aplikasi PLN Mobile jika membutuhkan layanan kelistrikan atau ada hal-hal mendesak terkait listrik.
Budiono menekankan pentingnya kehadiran PLN Mobile sebagai sarana komunikasi yang efektif dalam kondisi darurat seperti ini, agar warga dapat mengakses informasi dengan cepat dan tepat.
BPBD Sidrap dan Kolaborasi Pemulihan: Kerja Sama untuk Menangani Dampak Banjir
Peran BPBD dalam Pendataan dan Koordinasi Lapangan
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidrap, H. Sudarmin, mengungkapkan bahwa tim BPBD masih melakukan pendataan terhadap rumah warga terdampak, termasuk kondisi sarana dan prasarana yang rusak.
“Meski air mulai surut, dampak banjir ini cukup luas, dan kami terus berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat perbaikan infrastruktur,” jelas Sudarmin.
Di Desa Tana Toro, Kecamatan Pitu Riase, misalnya, terjadi longsor di beberapa titik, mengakibatkan akses jalan tertutup. Kondisi ini menyulitkan proses distribusi bantuan, terutama di dusun-dusun yang lokasinya jauh dari pusat kota.
Namun, dengan koordinasi antara PLN dan BPBD, diharapkan pemulihan akses dan distribusi bantuan akan semakin cepat terlaksana.
Desa yang Terdampak dan Kondisi Warga di Pengungsian
Tidak hanya Desa Tana Toro yang merasakan dampaknya. Desa Bola Bulu, dengan 276 rumah terendam, dan Desa Kampale, yang mencatat 347 rumah terdampak, menjadi wilayah-wilayah yang paling parah kondisinya.
BPBD melaporkan bahwa banyak warga yang masih mengungsi, mencari tempat yang lebih aman dan bersih.
Di Kecamatan Dua Pitue, tepatnya di Kelurahan Tanru Tedong, banjir merendam 53 rumah, menyisakan 142 jiwa dalam kondisi was-was.
Di tengah berbagai tantangan ini, BPBD terus berupaya menyalurkan bantuan bagi mereka yang terdampak, bekerja sama dengan PLN dan pihak-pihak terkait lainnya.
Pekerjaan Belum Selesai: Proses Pemulihan yang Masih Panjang
Upaya Memastikan Kelancaran Arus Listrik dan Pemulihan Infrastruktur
Menurut Muhammad Taufik, Manager PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Parepare, timnya bekerja tanpa kenal lelah, patroli dilakukan secara berkala untuk memantau kondisi gardu dan memastikan situasi aman.
“Meski harus menerjang banjir, komitmen kami tetap memastikan pasokan listrik masyarakat segera pulih,” ujar Taufik.
Ancaman Banjir Susulan dan Tantangan Cuaca Ekstrem di Masa Depan
Tidak berhenti di sini, Sudarmin pun mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan. Cuaca buruk masih berpotensi terjadi, dan kawasan Sidrap dikenal rawan terhadap kondisi cuaca ekstrem.
Belajar dari pengalaman ini, BPBD dan PLN berencana memperkuat sistem mitigasi bencana di masa mendatang.
Dampak Jangka Panjang pada Kehidupan dan Infrastruktur Sidrap
Banjir yang merendam ratusan rumah dan fasilitas umum, termasuk persawahan, gedung sekolah, dan jalan penghubung, memiliki dampak yang luas bagi kehidupan masyarakat Sidrap.
Sekolah yang terendam, seperti SDN 4, 11, dan 14 Salobukkang, mengakibatkan kegiatan belajar-mengajar terganggu. Dengan semakin banyak infrastruktur yang terimbas, Sidrap kini menghadapi tantangan jangka panjang dalam proses pemulihan.
Antisipasi ke Depan: Persiapan dan Kolaborasi Antar-Instansi
PLN, BPBD, dan pihak terkait lainnya akan terus bersinergi untuk memastikan kesiapan menghadapi bencana di masa depan. Dengan rencana perbaikan infrastruktur dan koordinasi yang lebih baik, diharapkan Sidrap dapat menghadapi kondisi cuaca ekstrem dengan lebih siap.
Bagi masyarakat, ini menjadi pengingat akan pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi situasi yang tak terduga.
Kesimpulan: Kesigapan PLN dan Solidaritas dalam Menghadapi Bencana
Dari kisah pemulihan ini, terlihat bahwa PLN, BPBD, dan masyarakat Sidrap bahu-membahu untuk bangkit kembali. Meskipun proses pemulihan masih berlangsung, semangat kolaborasi antara berbagai pihak memberi harapan akan pulihnya Sidrap dari dampak banjir dan longsor yang melanda.
Sementara warga bersiap menyambut listrik kembali menyala di rumah-rumah mereka, upaya PLN dan BPBD akan terus mengalir demi memastikan Sidrap bangkit, bukan hanya dari segi fisik, tetapi juga secara mental dan emosional.