WARTAKITA.ID – MAKASSAR, Pemerintah Kota Makassar memiliki sejumlah tantangan dalam pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMP sederajat secara serentak yang akan digelar dua pekan ke depan.
Selain persoalan teknis seperti kesiapan listrik dan jaringan, siswa SMP dari wilayah kepulauan Kota Makassar turut menjadi hal yang tidak boleh dikesampingkan.
Wilayah kepulauan, seperti di Kecamatan Kepulauan Sangkarrang yang memiliki keterbatasan kapasitas listrik serta jangkauan jaringan internet mengharuskan siswa peserta UNBK untuk menumpang di sekolah lain.
Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kota masuk, Mukhtar Tahir menegaskan seluruh siswa SMP termasuk di wilayah kepulauan Kota Makassar harus mengikuti ujian ini. Baginya, masa depan pendidikan anak didik adalah prioritas utama.
“Jadi anak-anak kita dari kepulauan akan dibantu akomodasi transportasi dan kebutuhannya oleh teman-teman MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah),” ungkap Mukhtar Tahir dalam Coffee Morning di Kopialps, Selasa (10/4/2018).
Mukhtar Tahir mengapresiasi sokongan dari MKKS Kota Makassar. Dia mengemukakan tidak ada anggaran khusus dari APBD Kota Makassar untuk UNBK. “Yang ada hanya untuk ujian semester dan ujian akhir,” ujarnya.
Tercatat, 253 SMP sederajat, 45 SMP Negeri,159 SMP Swasta, dan 49 Madrasah Tsanawiyah yang akan mengikuti UNBK tahun ini. Dengan jumlah peserta sebanyak 23.641 siswa, termasuk dari wilayah kepulauan yang berjumlah 174 orang.
“Siswa berasal dari pulau berjumlah 174, dari 4 sekolah di 4 pulau. Yakni SMP 38, SMP 39, SMP 42 dan SMP 43,” ungkap Ketua MKKS Kota Makassar, Ruslan beberapa waktu lalu.