Wartakita.id JAKARTA – Sebuah kelompok kerja yang terdiri dari gabungan beberapa lembaga, organisasi, komunitas, dan individu akan menerbitkan sebuah buku yang bertajuk “Sejarah Gerakan Kiri Indonesia untuk Pemula”. Menurut mereka, itu adalah bagian dari upaya melawan sejarah versi orde baru yang masih dipropagandakan musuh-musuh kemanusiaan sampai hari ini. Dalam rangka persiapan penerbitan buku ini, mereka mengadakan ‘Pameran Ilustrasi Bakal Buku Sejarah Gerakan Kiri Indonesia untuk Pemula’ di Gedung LBH Jakarta, Jl. Dipenogoro No. 47 Jakarta Pusat, Jum’at (18/12/2015).
“Selama sepertiga abad orde baru berkuasa (1965-1998), sejarah Indonesia dipelintir dan dibelokkan demi kepentingan penguasa. Propaganda dan teror merajalela. Hanya boleh ada satu versi sejarah Indonesia, sejarah versi orde baru. Sejak tumbangnya orde baru, muncul beberapa usaha pelurusan sejarah. Mulai beredar luas tulisan, diskusi, film, dan buku-buku yang berusaha meluruskan sejarah. Buku ini merupakan ringkasan, rangkuman, garis besar dari semua tulisan, artikel, dan buku-buku pelurusan sejarah yang sudah beredar. Buku ini akan tersaji dalam format buku ilustrasi model ‘untuk pemula’ (for beginner). Tebal buku hampir 600 halaman dengan ukuran kertas A4. ” jelas mereka dalam press release yang disebar.
Pameran ini menampilkan 100 halaman ilustrasi dari keseluruhan hampir 600 halaman bakal buku. Ilustrasi dalam buku ini sudah digambar bersama-sama oleh 30-an tukang gambar, baik tua-muda, laki-perempuan, profesional-mahasiswa, yang dikoordinasikan oleh pelukis Yayak Yatmaka. Proses penggarapannya memakan waktu 4 bulan, yaitu sejak Agustus 2015.
Pameran ini dibuka langsung oleh pidato singkat Dr. Rizal Ramli, Menko Maritim dan Sumber Indonesia yang turut hadir; “Saya baru sadar kalo pameran ini bahaya. Kalau jaman Soeharto udah habis kita ini.” canda Rizal Ramli memecah tawa di antara pengunjung pameran.
“Yayak dan teman-teman yang mendukung pameran ini adalah pemberani. Saya sudah bilang ke teman-teman, sekarang adalah saat yang tepat untuk menulis ulang sejarah. This is the time to re-write it. Tapi, jangan lakukan itu dengan dendam. Melainkan, untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan di masa lampau. Demi kebaikan negeri ini, agar kita bisa move on. Teman-teman juga jangan cengeng. Sok-sokan. Buka pameran foto, begitu diangkut, diinterogasi dikit udah ngadu kemana-mana. Berisik. Kita harus kuat. Katakan kebenaran dengan sejujurnya.” lanjut Rizal, sebelum berkeliling melihat ilustrasi-ilustrasi bakal buku yang dipamerkan.
Rencananya, buku SKGI ini sendiri akan dicetak akhir Desember 2015 untuk dapat diedarkan Januari 2016. (ARK)