Wartakita.id – Microsoft baru-baru ini membeli sebuah perusahaan keamanan cloud, RiskIQ dengan harga USD500 juta atau setara dengan Rp7,2 triliun.
RiskIQ telah digunakan banyak platform dan organisasi di dunia. Tahun lalu, program keamanan sibernya digunakan oleh 30 persen perusahaan yang masuk dalam Fortune 500 serta lebih dari 6 ribu organisasi dan perusahaan di seluruh dunia, termasuk BMW, Facebook, US Postal Service, dan American Express.
Microsoft mengatakan bahwa akuisisi perusahaan ini adalah untuk membantu konsumen dalam “membangun pandangan komprehensif tentang ancaman global pada bisnis mereka, lebih memahami aset yang rentan di Internet, dan membangun Threat Intelligence kelas dunia.”
Mengutip ZDNet, Doerr memuji komunitas PassiveTotal milik RiskIQ yang mengumpulkan sumber intelijen ancaman dari seluruh dunia. Kombinasi Attack Surface dan Threat Intelligence dari RiskIQ membantu memberikan perlindungan yang lebih baik dan respon yang lebih cepat.
Solusi Attack Surface dan Threat Intelligence RiskIQ ini nantinya akan ditambahkan ke portofolio Microsoft Security, termasuk Microsoft 365 Defender, Microsoft Azure Defender, and Microsoft Azure Sentinel.
“Kami bergabung dengan Microsoft untuk memperluas dan mempercepat jangkauan, dampak serta lebih berkomitmen dari sebelumnya untuk menjalankan misi kami,” kata salah satu pendiri dan CEO RiskIQ, Elias Manousos dalam postingan blognya.
Tahun lalu Microsoft juga membeli perusahaan keamanan IoT CyberX dan ReFirm Labs untuk meningkatkan keamanan sibernya. Raksasa teknologi ini telah menghasilkan lebih dari USD10 miliar dari produk keamanan di satu tahun terakhir.