Eh, pernah nggak sih ngerasa kayak lagi asyik-asyik main game, tiba-tiba lag parah gara-gara koneksi internet lemot? Nah, pasar kripto tuh mirip-mirip gitu. Lagi ngegas naik, eh tiba-tiba anjlok nggak karuan. Dulu, kita sering nyalahin pengusaha nyentrik yang suka ngomong di Twitter, atau berita-berita heboh soal regulasi. Tapi, ada satu elemen penting yang sering banget kita lupakan, bahkan mungkin nggak sadar kehadirannya. Mereka ini *silent guardian, hidden protector* di balik layar transaksi kripto. Siapa lagi kalau bukan para Market Maker.
Market Maker: Bukan Cuma ‘Jual-Beli’ Biasa
Oke, kita coba bayangin gini. Pasar kripto itu ibarat pasar malam yang super ramai. Ada yang mau beli jajan, ada yang mau jual mainan. Nah, kalau nggak ada yang jaga lapak dagangan, gimana orang mau beli atau jual? Kalau tiba-tiba ada yang mau jual puluhan ribu koin sekaligus, tapi yang mau beli cuma segelintir orang, harganya pasti anjlok parah, kan? Duit investor langsung jadi abu.
Di sinilah peran krusial Market Maker. Mereka ini, kalau diibaratkan, adalah para pedagang profesional di pasar malam itu. Mereka siap sedia membeli dari yang mau jual cepat, dan siap sedia menjual ke yang mau beli. Mereka ini *nggak* cuma satu dua orang, bisa jadi individu super kaya, atau bahkan institusi besar. Intinya, mereka punya stok aset (atau modal) yang cukup banyak.
Tugas utama mereka simpel tapi vital: menjaga likuiditas. Ibaratnya, mereka tuh kayak bandara. Ada mau lepas landas, ada mau mendarat, pesawatnya harus siap di landasan. Tanpa market maker, pasar kripto bisa jadi kayak jalan tol pas lebaran, semua orang mau lewat barengan tapi jalurnya cuma satu. Kacau balau!
Kenapa Market Maker Penting Banget?
- Bikin Transaksi Lancar Jaya: Kalau ada market maker, kamu mau beli atau jual Bitcoin sekecil apapun, pasti ada lawan transaksinya. Nggak perlu nunggu berjam-jam cuma buat nyari pembeli atau penjual yang cocok. Ini bikin cuan atau minimal nggak rugi parah gara-gara harga melorot pas mau jual.
- Ngegas Biar Nggak ‘Miring’ Banget: Pasar kripto kan terkenal volatilitasnya kayak naik roller coaster. Market maker ini bantu meredam lonjakan harga yang terlalu ekstrem, baik naik maupun turun. Mereka kayak “penyeimbang” yang bikin pergerakan harga lebih masuk akal. Jadi, nggak tiba-tiba kekayaanmu ludes dalam semalam cuma gara-gara satu berita.
- Jembatan Buat Investor Kecil: Investor ritel kayak kita ini kan kadang cuma bisa beli atau jual dalam jumlah kecil. Market maker inilah yang bikin transaksi kecil kita nggak ganggu “stabilitas” pasar. Kita tetap bisa ikut main tanpa bikin pasar gempa.
Saat Sang ‘Penjaga’ Terkapar: Krisis Likuiditas Kripto
Nah, ini bagian yang bikin ngeri. Baru-baru ini, banyak market maker yang “keselek”. Ada krisis likuiditas yang bikin mereka kehilangan banyak modal. Bayangin aja, tiba-tiba ada “bencana” yang bikin mereka harus jual asetnya banyak-banyak untuk nutupin kerugian. Akibatnya? Modal mereka menipis, aktivitas trading-nya jadi berkurang drastis.
Tom Lee, Chairman BitMine, pernah bilang kalau krisis pasar kripto tahun lalu itu bikin kerugian sekitar US$20 miliar! Itu duit bukan main-main. Banyak market maker terpaksa ngurangin “stok” mereka, alias nggak lagi aktif nyediain likuiditas sebanyak dulu. Ibaratnya, bankir pasar malamnya terpaksa tutup lapak.
Efek Domino yang Bikin Merinding
Ini yang namanya efek domino, teman-teman. Kalau market maker udah nggak sekuat dulu:
- Likuiditas Menurun: Ya iyalah, siapa yang mau beli atau jual kalau nggak ada yang siap nampung? Pasar jadi sepi kayak kuburan.
- Harga Jatuh Makin Parah: Karena nggak ada yang nahan, kalau ada yang panik jual, harganya langsung terjun bebas. Bitcoin aja bisa nyungsep ke level terendah dalam beberapa bulan. Duh!
- Investor Panik: Lihat harga anjlok, investor jadi makin takut. Tambah deh yang jualan, bikin harganya makin anjlok. Lingkaran setan!
- Sulit Transaksi: Investor ritel kayak kita jadi makin pusing. Mau jual barang sedikit aja, bisa bikin harga langsung anjlok. Kayak mau parkir mobil di tempat yang sempit banget.
Bukan cuma Bitcoin, koin-koin gede kayak Ethereum (ETH) dan Binance Coin (BNB) juga nggak luput dari hantaman, tertekan hampir 10%. Volatilitas pasar jadi makin liar karena “penopang” utamanya sudah goyah.
Kapan Pasar Kripto Bisa ‘Bernafas Lagi’?
Nah, pertanyaannya, kapan ini bakal pulih? Dilihat dari pengalaman tahun 2022 lalu, butuh waktu sekitar 8 minggu buat market maker buat “balikin modal” dan aktif lagi. Kalau market maker udah mulai ngegas lagi menyediakan likuiditas, ini sinyal positif banget buat harga Bitcoin dan kawan-kawannya. Pasar bisa jadi lebih stabil, dan yang penting, bisa narik lagi minat investor institusional yang tadinya mungkin udah ngelirik.
Jadi, lain kali kalau lihat pasar kripto lagi jungkir balik, coba inget-inget soal market maker ini. Mereka ini ibarat jantungnya pasar kripto. Tanpa mereka, pasar bisa jadi rentan banget sama goncangan.
Vonis Repiw: Beli atau Skip?
Sejujurnya, setelah ngulik soal market maker ini, saya jadi makin paham kenapa pasar kripto kadang bisa *ambyar* banget. Peran mereka itu bukan main-main. Mereka ini tulang punggung yang sering terabaikan. Kalau market maker lagi sehat walafiat, pasar kripto jadi lebih enak buat transaksi. Kalau mereka lagi krisis, ya siap-siap aja deh dihajar badai volatilitas.
Buat kita sebagai investor, ini pelajaran berharga. Pertama, likuiditas itu kunci utama. Jangan cuma lihat potensi cuan gede, tapi perhatikan juga seberapa mudah kita bisa jual aset kita. Kedua, krisis yang dialami market maker itu bukti nyata kalau masalah di satu titik bisa merembet ke mana-mana di ekosistem kripto. Ketiga, pemulihan pasar sangat bergantung pada kembalinya kekuatan para market maker.
Jadi, keputusan beli atau skip tetap di tanganmu. Tapi sekarang, kamu punya pemahaman yang lebih dalam soal siapa sebenarnya yang bikin pasar kripto ini “hidup” dan gimana nasibnya bisa sangat dipengaruhi sama “kesehatan” para market maker. Nggak ada lagi alasan nyalahin Elon Musk doang, kan? 😉
—
Artikel tech repiw.com untuk pembaca wartakita.id























