Wartakita.id, MALANG – Kekalahan di kandang Persegres Gresik United, Jumat (7/10/2016) lalu membuat Aremania melancarkan kritikan kepada pelatih Milomir Seslija. Mereka menuntut Singo Edan untuk kembali tampil garang dan bermain atraktif. Pelatih asal Bosnia inipun menanggapi kritikan tersebut dengan positif.
”Kritikan itu membuat kami lebih baik dan kuat,” ujar Milo. Kini pelatih berlisensi UEFA Pro tersebut mempersiapkan tim lebih serius untuk menyongsong laga home melawan PSM Makassar, Jumat (14/10/2016). Ini akan jadi partai krusial karena Singo Edan akan bertemu dengan pelatih yang pernah memberikan gelar juara ISL, Robert Rene Alberts.
Aremania kini membandingkan kembali Milo dengan Robert. Diputaran pertama lalu Milo sudah unggul dengan membawa Arema menang 1-0 di Makassar. Saat pertemuan kedua di Stadion Gajayana nanti dia akan melakukan hal yang sama demi membawa Arema tetap berada di papan atas TSC A 2016.
Sebab, saat ini Arema berada di urutan kedua namun hanya berselisih satu poin dari dua tim dibawahnya. ”PSM tim yang bagus. Materi pemainnya juga banyak yang dari timnas. Salah satunya striker Ferdinand Sinaga. Tapi kami akan persiapkan tim lebih baik. Meskipun kondisinya saat ini masih banyak pemain yang cedera,” kata mantan direktur teknik Barito Putera itu.
Pada laga nanti, pemain sayap Dendi Santoso bakal dimainkan.”Dendi menunjukkan perkembangan yang bagus selama latihan. Lawan PSM kami akan beri dia kesempatan,” kata pelatih. Dalam ajang TSC A 2016, Dendi baru turun di laga pertama. Setelah itu dia harus berkutat dengan tim medis karena mengalami patah tulang fibula.
Sejak sebulan lalu sebenarnya pemilik nomor punggung 41 ini sudah pulih. Jadwal laga Arema Cronus kontra PSM di Stadion Gajayana Malang mengalami perubahan. Awalnya kedua tim ini bertemu pada Kamis 13 Oktober, pukul 19.00 Wib, kemudian berubah menjadi Jumat 14 Oktober, pukul 21.00 Wib. Sementara itu PSM, mencukur PS TNI 4-0 pada pekan ke-22 Torabika Soccer Championship (TSC) 2016 di Stadion Andi Mattalatta Mattoanging, Senin (10/10).
Bagi Juku Eja, kemenangan ini membuat mereka menyamai rekor Madura United di TSC 2016, yakni tak terkalahkan pada 10 laga beruntun. Tidak hanya itu sang pelatih Robert Albert, secara pribadi juga mencetak rekor sebagai satu-satunya pelatih di klub Asia yang pernah mencetak rekor pada tiga klub di negara berbeda. Yakni Home United (Singapura), Sarawak FA, dan PSM Makassar. Tetapi, pelatih asal Belanda ini mengaku biasa saja menyikapi sukses pribadi dan PSM.
Robert malah mengingatkan pemainnya agar tidak larut dalam euforia. “Saya tegaskan ke pemain, TSC 2016 bukan liga dan ini adalah turnamen, Sukses ini tidak berarti apa-apa buat PSM. Saya baru merasa senang kalau kami melakukannya di liga resmi,” kata Robert. Kemenangan PSM atas PS TNI, di mata Robert semata karena penampilan lawan tidak sebaik ketika menahan PSM 1-1 pada pertemuan pertama di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor.
Di lain pihak, Robert memuji penampilan kiper anyarnya, Deny Marcel, yang tampil gemilang mementahkan sejumlah emas PS TNI. Termasuk menggagalkan eksekusi penalti Dimas Drajat menit ke-63. Sementara itu terkait dengan Deny menggagalkan tendangan penalti lawan, Robert mengungkapkan sehari sebelum pertandingan, ia meminta pelatih kiper Herman Kadiaman untuk memberi latihan khusus buat Deny.”Saya sangat bersyukur tampil bagus pada penampilan perdana setelah kembali bersama PSM,” kata Deny.