Wartakita.id, MAKASSAR – Hari Kebudayaan Kota Makassar yang dicanangkan 1 April 2019 ikut dimeriahkan oleh pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Kota Makassar. Semua pegawai memakai baju adat dalam melayani warga.
“Budaya kita perlu dilestarikan,” kata Kepala DPM-PTSP Firman Hamid Pagarra, Selasa (02/04/2019).
Wali Kota Makassar Danny Pomanto mengatakan, Indonesia dengan semboyan bhineka tunggal ika, memiliki kekuatan besar pada budaya. Selama masih ada kebudayaan, maka NKRI akan tetap ada.
“Maka jangan tinggalkan budaya, budaya sopan santun kita, budaya musyawarah kita, budaya gotong royong kita, adalah hal yang luar biasa,” kata Danny.
Danny mengajak kepada semua pihak agar terus melanjutkan budaya-budaya positif yang ada demi masa depan Makassar dan anak-anak bangsa Indonesia. Sebab menurutnya budaya adalah kehormatan, identitas, dan menjadi pemersatu.
Pencanangan Hari Kebudayaan berlangsung meriah. Seluruh instansi, perkantoran, hingga sekolah serentak mengenakan baju bodo yang merupakan baju adat suku Bugis-Makassar.
Di sekolah-sekolah dari jenjang SD dan SMP juga diberi pendidikan kebudayaan selama proses belajar mengajar berlangsung sepanjang hari itu.
Selain itu, dilaksanakan parade atau karnaval budaya dari pantai losari dan berakhir di depan Fort Rotterdam. Aneka pertunjukan budaya dipentaskan. Seperti kesenian Reok Ponorogo, tarian dari Ambon, Barongsai, kesenian Madura, tari kecak Bali, tari Saronde Gorontalo, dan permainan tradisional khas Makassar. (*)