Wartakita.id, MAKASSAR – Pasangan Mohammad Ramdhan Pomanto-Fatmawati Rusdi (Danny-Fatma) sudah menyiapkan solusi terkait keluhan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sekolah negeri sistem zonasi.
Solusi ini dipaparkan menjawab sejumlah keluhan ibu-ibu dalam kampanye tatap muka Fatma di Kelurahan Maccini Sombala, Kecamatan Tamalate, Rabu (4/11/2020).
- 5 Tahun Danny Pomanto Memimpin: Makassar Lebih Baik
- Debat Pertama Pilkada Makassar Pada 7 November 2020 Diselenggarakan di Jakarta
“Setiap tahun ajaran baru anak-anak sekolah di sini selalu kesulitan masuk sekolah negeri. Apalagi sekarang sistem zonasi. Tidak ada sekolah negeri yang masuk zonasi Kelurahan Maccini Sombala,” kata Salma Dg. Kebo, warga setempat.
Salma yang juga salah satu ketua RT di Kelurahan Maccini Sombala mengatakan, sebenarnya bisa saja anak-anak di wilayahnya masuk sekolah swasta. Akan tetapi, persoalannya kemudian adalah biaya yang jauh lebih mahal ketimbang masuk sekolah negeri.
“Tolong diperjuangkan anak-anak di sini untuk masuk sekolah kalau Bu Fatma terpilih. Apalagi di sini juga banyak warga kurang mampu,” harap Salma.
Andriyani Wati, warga lainnya juga mengeluhkan hal serupa. Setiap ada kunjungan pejabat ke wilayahnya, kata dia, dirinya selalu menyampaikan soal susahnya anak-anak setempat masuk ke sekolah negeri.
“Di sini memang ada SD, tetapi yang tidak ada itu SMP. Setiap ada pertemuan dengan pejabat yang datang, kami selalu perjuangkan ini. Semoga Bu Fatma bisa perhatikan ini kalau terpilih,” kata Andriyani.
Mendengar keluhan warga, Fatma menyampaikan bahwa dirinya bersama Danny Pomanto sudah menyiapkan program untuk itu. Tertuang dalam visi revolusi sumber daya manusia (SDM) dan percepatan reformasi birokrasi menuju SDM kota yang unggul dengan pelayanan publik kelas dunia bersih dari indikasi korupsi.
“Saya dan Pak Danny punya program revolusi pendidikan, semua harus sekolah. Semua anak didik, SD dan SMP, tidak ada lagi alasan untuk tidak sekolah. Entah itu tidak mampu atau zonasi,” ujar mantan Anggota DPR RI ini.
Persoalan saat ini, kata Fatma, karena jumlah calon peserta anak didik tidak seimbang dengan jumlah sekolah yang tersebar di Kota Makassar. Namun, ADAMA’ telah menyiapkan formula untuk itu.
Salah satunya mendorong penambahan bangunan sekolah, baik SD maupun SMP. Sehingga semua bisa menikmati pendidikan. (*)