Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari alias Aam mengatakan perkembangan data pada Minggu (5/5), pukul 17.15 WIB, Pusat Pengendalian Operasi BNPB melaporkan banjir telah surut.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan banjir yang melanda lima kecamatan di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan sejak Jumat (3/5) silam telah surut pada Minggu (5/5/2024) sore.
“Di samping itu, jalan poros Soppeng – Wajo sudah dapat diakses kendaraan umum. Pascabanjir, petugas dan warga sibuk untuk membersihkan material atau sampah yang terbawa saat banjir terjadi,” kata Aam dalam keterangannya.
Aam membeberkan pemutakhiran data terdampak banjir sebanyak 1.349 KK atau 3.464 jiwa. Lima daerah yang terdampak banjir yaitu Kecamatan Lilirilau (3 desa dan 1 kelurahan), Marioriawa (3 kelurahan), Ganra (2 desa), Marioriwawo (2 desa) dan Donri-Donri (1 desa).
Banjir yang terjadi pada Jumat kemarin (3/5) tidak mengakibatkan adanya korban jiwa maupun warga yang luka-luka. Saat luapan air terjadi, tinggi muka air terpantau antara 20 hingga 200 cm.
“Dampak banjir menyasar pada sektor pemukiman dan fasilitas umum. Tercatat fasilitas pendidikan terdampak 1 unit dan 1.310 rumah warga terendam banjir. Sedangkan lahan persawahan yang terendam banjir seluas 680,91 hektar, lahan kebun jagung 638 ha dan lahan kedelai 45 ha,” ucapnya.
Lebih lanjut, Aam mengimbau meskipun banjir telah surut, pemerintah daerah dan warga diimbau tetap waspada dan siap siaga terhadap potensi bahaya banjir susulan.
“Hujan dengan intensitas ringan masih berpotensi terjadi di wilayah yang sebelumnya terdampak banjir hingga dua hari ke depan,” pungkasnya.