Hi, beauty besties! Mewarnai rambut memang jadi salah satu tren yang banyak digemari. Namun, saat hamil, banyak ibu bertanya-tanya, apakah aman mewarnai rambut? Jawabannya bisa bervariasi, karena setiap individu memiliki kondisi tubuh yang berbeda. Yuk, kita simak beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memutuskan mewarnai rambut saat hamil.
Apakah Mewarnai Rambut Saat Hamil Aman?
Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa mewarnai rambut saat hamil cenderung aman. Bahan kimia dalam pewarna rambut permanen dan semi-permanen memang bisa membahayakan, tetapi hal ini hanya terjadi dalam dosis yang sangat tinggi. Menurut Dr. Salena Zanotti, Obgyn dari Cleveland Clinic, kulit kita adalah penghalang yang kuat, sehingga hanya sedikit bahan kimia yang terserap ke dalam tubuh, terutama jika kulit kepala kita sehat.
Penelitian Terkait Keamanan Pewarna Rambut
Meski begitu, ada beberapa penelitian yang mengaitkan pewarnaan rambut saat hamil dengan risiko bayi lahir dengan berat rendah, khususnya jika pewarnaan dilakukan pada trimester ketiga. Dr. Amina Khalid mencatat bahwa penelitian terbaru menunjukkan adanya peningkatan risiko pada mereka yang mewarnai rambut di trimester ketiga kehamilan.
Tips Aman Mewarnai Rambut Saat Hamil
1. Tunggu hingga Trimester Kedua
Trimester pertama adalah masa kritis untuk perkembangan janin. Oleh karena itu, banyak dokter menyarankan untuk menunda pewarnaan rambut hingga minggu ke-13 kehamilan. Ini untuk mengurangi risiko potensial terhadap janin yang sedang berkembang.
2. Uji Pewarna Rambut Terlebih Dahulu
Selalu lakukan tes pada helai rambut sebelum pewarnaan, terutama jika kamu menggunakan produk baru atau belum pernah dicoba saat hamil. Reaksi rambut terhadap pewarna bisa berubah selama kehamilan.
3. Pertimbangkan Highlight
Gaya rambut seperti balayage yang tidak mengharuskan pewarna menyentuh kulit kepala bisa menjadi pilihan aman. Pewarnaan hanya pada helai rambut bisa mengurangi risiko penyerapan bahan kimia.
4. Pilih Pewarna Rambut yang Lembut
Pilih pewarna rambut bebas amonia atau peroksida, atau yang diformulasikan khusus untuk kulit sensitif. Pewarna berbahan henna dan nabati bisa menjadi alternatif yang aman.
5. Gunakan Pewarna Sementara
Menurut American Cancer Society, pewarna semi-permanen dan permanen mengandung lebih banyak bahan kimia. Pewarna sementara bisa menjadi pilihan terbaik untuk mengurangi risiko.
6. Perhatikan Kondisi Kulit
Jika kamu memiliki kondisi kulit seperti eksim atau psoriasis, konsultasikan dengan dokter sebelum mewarnai rambut. Kondisi ini bisa membuat kulit lebih sensitif terhadap bahan kimia dalam pewarna rambut.
7. Pakai Sarung Tangan
Selalu gunakan sarung tangan saat mengaplikasikan pewarna rambut untuk melindungi tangan dari bahan kimia yang bisa mengiritasi, terutama selama kehamilan.
Kesimpulan Salwa Salon
Mewarnai rambut saat hamil bisa dilakukan dengan aman, asalkan kita berhati-hati dan mempertimbangkan beberapa faktor penting. Jika ragu, konsultasikan dengan dokter atau ahli kecantikan untuk memastikan keamanan bagi ibu dan janin. Tetap tampil cantik dan sehat, ya, beauty besties!
—-
Artikel kecantikan dari: salwasalon.com untuk pembaca wartakita.id