Wartakita.id, MAKASSAR- Supir pete-pete atau angkot, menggelar aksi mogok. Akibatnya, penumpang angkutan umum terlantar. Aksi mogok yang dimotori Organisasi Angkutan Darat (Organda) Makassar ini bertitik di Fly Over dan DPRD Sulsel, Makassar, Senin (6/2).
Beberapa sopir angkot merazia angkot dan taksi yang beroperasi. Penumpang angkot terpaksa diturunkan di tengah jalan.
Kasat Lalu Lintas Polrrestabes Makassar, AKBP Hamka Mappaita sudah memprediksi penumpang akan terlantar akibat demo sopir angkot. Pihaknya mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak TNI dan diturunkan 10 unit truk untuk mengangkut warga yang terlantar gara-gara aksi mogok. Polri menyiapkan 50 unit bus dan mobil patroli kecil untuk membantu masyarakat.
Diketahui, aksi mogok sopir angkot menuntut penolakan kenaikan biaya pengurusan STNK. Mereka juga menyerukan penolakan terhadap Pete-pete Smart yang dinisiasi Pemkot Makassar karena dinilai merugikan pete-pete konvensional. Selain itu mereka juga menolak angkutan aplikasi on line karena akan mematikan angkutan konvensional yang ada saat ini seperti angkot dan taksi.
“Kita juga meminta agar angkutan illegal ditindak tegas dan ditertibkan,” kata Sainal Abidin, ketua Organda Makassar.
Sementara Syamsuddin Karlos, anggota Komisi D di DPRD Sulsel saat menerima pengunjuk rasa menyatakan dengan tegas siap mundur sebagai anggota DPRD Sulsel jika ke depan pemerintah dan terkait seperti pihak Kepolisian dan Dinas Perhubungan masih membiarkan angkutan aplikasi on line tidak resmi masih beroperasi.