Wartakita, PALOPO – Untuk menekan harga kebutuhan pokok yang terus mengalami kenaikan dalam bulan suci ramadhan, dinas koperasi perindustrian dan perdagangan (Diskoperindag) kota Palopo menggelar pasar murah, pasar murah ini menjual segala macam kebutuhan pokok warga dengan harga yang lebih murah dari harga pasaran.
Tingginya harga kebutuhan pokok selama bulan ramadhan membuat pihak diskoperindag kota Palopo menggelar pasar murah ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pokok warga dan menekan kenaikan harga sembako yang setiap harinya terus mengalami kenaikan harga.
Pasar murah yang digelar di halaman kantor camat wara tersebut diserbu ratusan warga stempat mereka rela berdesak-desakan demi untuk mendapatkan sejumlah kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah dari harga pasaran yang sudah disiapkan oleh pihak dinas koperindag.
Kebutuhan pokok yang dijual dipasar murah tersebut yakni beras, gula, minyak goreng, bawang merah, terigu, mentega, serta sejumlah kebutuhan pokok lainnya bahkan mereka juga menyiapkan sejumlah jenis minuman yang biasanya digunakan untuk berbuka puasa.
Pada umumnya harga kebutuhan pokok dipasar murah tersebut lebih murah 25 persen dari harga yang ada dipasaran seperti harga minyak goreng dipasaran sebasar 26 ribu rupiah per dua liter namun dipasar murah ini hanya seharga 20.750 ribu rupiah per dua liter begitupun dengan harga beras yang hanya seharga 8.500 rupiah per liter sementara dipasaran seharga 10 ribu rupiah.
Bawang merah seharga 25 ribu rupiah per kilo sementara harga pasaran mencapai 40 ribu rupiah per kilo mentega 12 ribu rupiah per kilogram dipasar lebih mahal dengan harga 15 ribu rupiah per kilogram.
Warga yang membeli di pasar murah tersebut merasa senang dengan adanya pasar murah karena mereka bisa membeli kebutuhan pokok yang lebih murah dari harga yang ada di pasaran.
“Karena harganya yang jauh lebih murah dari harga pasaran, yahh lebih baik kita meimilih disini, “ jelas Aisah warga kecamatan wara, Kamis (9/6/2016).
Kepala bidang perdagangan dinas koperindag kota palopo, Amaluddin, mengatakan bahwa penurunan harga dilakukan untuk menekan harga dan dilakukan pembatasan pengambilan sejumlah sembako.
“Ada kebutuhan pokok yang kita batasi pengambilannya, seperti Gula dan terigu,karena stoknya terbatas hanya tersedia satu ton lebih, sedangkan selisih harga disini mencapai hingga 25 persen,” ucapnya. (Mir).