Wartakita, LUWU TIMUR – Di hadapan ribuan jamaah Nahdliyin yang mengikuti kegiatan Tablig Akbar dalam rangka peringatan Isra Mi’raj dan 13 Tahun Luwu Timur, Bupati Luwu Timur, HM Thorig Husler mengaku bersyukur bisa bersilaturami dengan seluruh jamaah NU. Ia berharap agar kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan secara berkala. Pasalnya memberikan pencerahan dan bimbingan kepada umat Islam agar tidak gampang terpecah belah sangat penting dilakukan.
“Mari kita selalu menjaga kebersamaan dan kedamaian di Bumi Batara Guru ini, dan Alhamdulillah Luwu Timur hingga hari ini bisa aman seperti biasanya,” tutur Thorig.
Hadir dalam membawakan ceramah yakni KH. Muhammad Bisri Al Fandi Pengasuh Pondok Pesantren. “Qomarul Hidayah” Kab. Trenggalek Provinsi Jawa Timur, dengan menyampaikan pesan antara lain Umat islam tidak boleh saling mengkafirkan. Merasa paling benar menjadi salah satu celah masuknya paham teroris.
“Makanya Nahdatul Ulama atau NU siap menjadi garda terdepan jika ada paham-paham atau aliran yang bertujuan merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” jelasnya.
Menurutnya NU dan pemerintah sejak dulu selalu berdampingan. Makanya ia mengajak seluruh jamaah agar merapatkan barisan untuk menghalau paham-paham yang mengancam keutuhan NKRI.
Terkait Isra Mi’ raj, KH Muhammad Bisri mengatakan meneladani Rasulullah Muhammad SAW harus betul-betul diteladani dalam kehidupan sehari-hari.
“Mendirikan sholat, menjalankan ibadah puasa, menunaikan Zakat, melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu afalah perintah yang wajib dilaksanakan. Jika tidak dilakukan, itu islam KTP namanya” tandasnya.
(Amir / jurnalis warga)