WARTAKITA.ID Makassar, 14 September 2021 – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” kembali diselenggarakan secara virtual di Makassar, Sulawesi Selatan pada 14 September 2021. Kali ini tema yang dibahas adalah “Rebut Peluang di Dunia Digital”. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi.
Program kali ini dipandu oleh Ginar Ayuningtyas sebagai moderator dengan menghadirkan 655 peserta dan empat narasumber yang terdiri dari Co Founder Digitaldesa.id, Kasman Suherman; peneliti Indonesia Center of Sustainable Development, Nina Ulfah N Gafar; seniman dan fasilitator Pertukaran Pengetahuan, Luna Vidya; serta Cameo Project, Steve Pattinama. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 peserta.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Berikutnya, Kasman Suherman yang didapuk sebagai pemateri pertama membawakan tema “Peluang dan Tantangan dalam Keterampilan Digital”. Kasman menerangkan, keterampilan digital akan memberikan nilai lebih bagi masyarakat. “Kita menjadi lebih sejahtera karena ada tambahan penghasilan dan bisa menjangkau pasar lebih luas,” katanya.
Paparan dilanjutkan oleh Steve Pattinama sebagai pembicara kedua. Dia menyampaikan materi berjudul “Etika Berjejaring, Jarimu Harimaumu”. Steve yang juga aktor tersebut mengatakan, ada orang yang menggunakan internet untuk tujuan negatif. Untuk itu, pengguna media sosial harus pintar menyikapi dan mengantisipasi informasi di internet karena tidak semuanya baik.
Adapun Luna Vidya sebagai pemateri ketiga, membawakan tema tentang “Memahami Multikulturalisme dalam Ruang Digital”. Dia menyebutkan, multikulturalisme perlu dipelajari dan dipahami agar menjadi kecerdasan berpikir di ruang digital. Dalam perspektif multikulturalisme, budaya dijadikan sebagai kerangka pikir, sehingga ruang tanpa batas ini dipenuhi dengan orang-orang yang berinteraksi dengan dunia sosial.
Sebagai pemateri pamungkas, Nina Ulfah N. Gaffar menyampaikan tema mengenai “Keamanan Digital Terkait dengan Dunia Maya dan Rekam Jejak Digital”. Dia mengungkapkan, tidak ada satu alat pun yang bisa mengamankan identitas diri di dunia digital. “Oleh karena itu, keamanan digital harus dicapai dengan memahami ancaman yang dihadapi dan cara menghadapi,” ujarnya.
Setelah pemaparan materi oleh semua narasumber, kegiatan tersebut dilanjutkan dengan sesi tanya jawab yang dipandu moderator. Para peserta tampak antusias mengajukan beragam pertanyaan kepada narasumber. Dalam kegiatan virtual di Makassar kali ini, panitia memberikan uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
“Seberapa besar peluang milenial Indonesia untuk cakap digital pada era 4.0 ini di tengah banyaknya papar konten atau komen negatif di media sosial?” tanya Mirna, salah satu peserta webinar. Steve Pattinama mengatakan bahwa jika kita sering membuka konten negatif, pasti munculnya konten negatif. Begitu pula sebaliknya. “Jika tidak bisa membuat konten positif, setidaknya kita bagikan berita positif agar berada di lingkungan positif,” tegas Steve.
_____
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.