WARTAKITA.ID Luwu Timur, 16 September 2021 – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 16 September 2021 di Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Sebanyak 742 orang mengikuti tema “Berantas Radikalisme Melalui Literasi Digital” pada kali ini.
Webinar kali ini dipandu oleh Erna Virnia sebagai moderator dengan menghadirkan empat orang narasumber, di antaranya kreator konten, Nita Christina; Trainer Pemeriksa Fakta Google News Indonesia, Eko Widianto; Wasek Badan Penanggulangan Ekstrimisme dan Terorisme MUI, Rakyan Adi Brata; serta Chief Information Security Officer, Muhammad Novel Ariyadi. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 peserta.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. Selanjutnya, Nita Christina tampil sebagai pemateri pertama dengan menyampaikan tema “Positif, Kreatif, dan Aman di Internet”. Menurut Nita, media sosial semestinya dimanfaatkan untuk menambah konektivitas, sarana pendidikan, memperoleh informasi, ajang promosi, dan membangun komunitas positif. “Adapun yang sebaiknya dihindari: menyebarkan hoaks, perundungan, fitnah, ghibah, membuat konten pornografi, mengumbar informasi pribadi, dan menyebarkan permusuhan,” pesannya.
Selanjutnya, Eko Widianto menyampaikan paparan berjudul “Melawan Hoaks dan Menangkal Radikalisme”. Ia mengatakan, di media sosial setiap warganet berperan sebagai pembuat, penyebar, sekaligus pengguna informasi. Sehingga, banyak informasi yang beredar belum terverifikasi kebenarannya. Untuk menghadang radikalisme, warganet harus bijak menahan diri dalam menyebarkan informasi terkait terorisme, serta hanya menyebarkan berita dari sumber yang terpercaya. “Kirimkan informasi, foto, dan video aksi teror yang sensitif hanya kepada lembaga pemerintah atau aparat kepolisian,” tegasnya.
Pemateri ketiga, Rakyan Adibrata, memaparkan materi bertema “Literasi Digital dalam Menangkal Terorisme, Radikalisme, dan Separatisme”. Menurut dia, sejauh ini banyak korban dari kalangan akademisi, eksekutif, atau orang awam yang terinfeksi radikalisme secara daring. “Tanda-tanda radikalisme perlu dideteksi supaya Anda bisa bertindak lebih serius ketika ada orang sudah terpapar, misalnya mudah mengkafirkan orang, atau sudah tidak mau bersalaman dengan orang tuanya,” terangnya.
Adapun Muhammad Novel Ariyadi, sebagai narasumber terakhir menyampaikan paparan berjudul “Melindungi Data Pribadi di Ruang Siber”. Ia mengatakan, sejumlah risiko kejahatan karena kebocoran data pribadi, antara lain penipuan pinjaman daring, pengelabuan kepada akun lain, serta pencurian tabungan atau uang melalui pemalsuan dokumen. “Kalau data fisik yang tercuri bisa dilaporkan dan bisa kembali, sedangkan data pribadi daring tercuri akan mudah digandakan dan menjadi ancaman, maka harus waspada,” jelas dia.
Selanjutnya, Erna Virnia sebagai moderator melanjutkan acara dengan sesi tanya jawab yang disambut hangat oleh para peserta. Angelia, salah seorang peserta, bertanya tentang banyak berita hoaks yang terkadang menuding pihak tertentu dan mencatut sumber-sumber populer untuk mengesankan kebenaran informasinya. Menanggapi hal tersebut, Nita Christina mengimbau warganet agar berhati-hati akan berita tersebut dan rajin memverifikasi kembali informasi lewat media massa terpercaya dan kredibel sebagai informasi pembanding.
Webinar literasi digital ini mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta. Dalam kegiatan di Luwu Timur tersebut, panitia memberikan uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 bagi 10 penanya terpilih.
_____
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.