Jakarta – Indonesia akan resmi memiliki kepala negara dan pemerintahan baru pada Minggu, 20 Oktober 2024, saat Prabowo Subianto dilantik sebagai Presiden, didampingi oleh Gibran Rakabuming Raka sebagai Wakil Presiden. Pelantikan ini akan berlangsung di Gedung MPR RI, Senayan, Jakarta, dan menandai dimulainya periode kepemimpinan mereka selama lima tahun ke depan.
Acara pelantikan tersebut dipastikan akan dihadiri oleh sejumlah pemimpin dunia, yang telah mulai tiba di Indonesia sejak Sabtu, 19 Oktober 2024. Kehadiran para pemimpin ini menjadi bukti penghargaan serta perhatian komunitas internasional terhadap transisi demokrasi yang damai dan stabil di Indonesia.
Dalam rilis resmi dari Sekretariat Presiden, dilaporkan bahwa sekitar 20 kepala negara dan 34 perwakilan dari berbagai negara lain akan hadir di acara pelantikan ini. Kehadiran mereka menunjukkan eratnya hubungan diplomatik dan dukungan internasional terhadap pemerintahan baru Indonesia.
Beberapa pemimpin dunia yang telah tiba di Jakarta termasuk Wakil Presiden China, Han Zheng, yang mendarat pada Sabtu sore pukul 16.30 WIB. Kedatangannya menjadi simbol hubungan bilateral yang semakin erat antara Indonesia dan China.
Sebelum itu, Wakil Perdana Menteri Rusia, Denis Manturov, juga tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pagi hari pukul 06.35 WIB. Disusul oleh Wakil Presiden Laos, Pany Yathotou, yang mendarat pukul 11.35 WIB.
Wakil Presiden Vietnam, Vo Thi Anh Xuan, tiba sekitar pukul 13.00 WIB, diikuti oleh Perdana Menteri Vanuatu, Charlot Salwai Tabimasmas, yang tiba satu jam kemudian. Selain itu, Sultan Brunei Darussalam, Hassanal Bolkiah, juga mendarat di Jakarta pada pukul 15.00 WIB.
Perdana Menteri Timor Leste, Xanana Gusmao, dan Perdana Menteri Serbia, Milos Vucevic, tiba secara bersamaan pada pukul 15.40 WIB. Kehadiran mereka menjadi bukti kuatnya hubungan Indonesia dengan negara-negara di berbagai kawasan.
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, juga mengirim utusan, yaitu Linda Thomas-Greenfield, yang tiba di Lanud Halim Perdanakusuma dengan penjagaan ketat. Kehadiran delegasi Amerika Serikat ini semakin memperkuat sinyal dukungan internasional bagi pemerintahan Prabowo-Gibran.
Dengan hadirnya para pemimpin dari berbagai negara, pelantikan ini bukan hanya sekadar seremonial, melainkan juga kesempatan untuk memperkuat hubungan bilateral dan multilateral Indonesia di masa mendatang.