Wartakita.id MAKASSAR – Kronologi mengapa hingga terjadi pemadaman bergilir menurut Wasito Adhi dimulai sejak tanggal 19 Januari. Petir menyambar Sungguminasa-Tallasa line 1 dan 2. Proteksi yang tidak sempurna terhadap sambaran petir mengakibatkan aliran listrik dari Jeneponto terganggu. “Tegangan tinggi listrik petir mengalir kemudian merusak jaringan Sungguminasa Tallasa,” sambung GM PLN Sulselbar.
Beban total Makassar 360 MW dan 200 MW berasal dari Jeneponto. Kalau itu gagal masuk, maka collapse, blackout. Kita bisa recovery dengan pembangkit Tello dengan Bakaru. Kemudian dikirim ke pembangkit swasta. Pembangkit swasta 80 persen untuk kelistrikan Sulsel dan Sulbar.
“Celakanya PLTU Jeneponto tidak siap dengan solar. Mesin uap PLTU Jeneponto digerakkan dengan tenaga diesel. Hingga Sabtu pagi kemarin (30/1) PLTU Jeneponto menginformasikan mereka terpaksa harus menghentikan PLTU-nya, listrik padam 55 MW.”
Hari ini minus 60 MW. Jika PLTU Jeneponto beroperasi normal, insya Allah akan normal lagi. Penyebab kebocoran? PLTU Jeneponto bukan miliknya PLN. Kami tidak bisa terlalu ke dalam. Hubungan dengan PLTU hanya jual beli listrik. Kami jujur tidak tahu yang terjadi di dalam. Tanya langsung ke sana”.
Mengapa tidak ada antisipasi berupa cadangan daya, berikut penjelasan GM PLN.
Kejadian PLTU Jeneponto ‘down’ saat PLTA Poso tidak optimal, hanya beroperasi 80 MW. Andai PLTU Poso optimal, ada 195 MW cadangan daya.
“Kita tentu ke depan akan menambah daya. Dari kejadian ini kita akan tambah di Tello 50 MW. Hari Rabu kemarin sudah survei. Kami usahakan 100 MW di Makassar PLTMG rencananya. Anggaranya anggap 1 MW setara Rp 4 miliar. Bukan investasi baru asetnya Indonesia power.”
“Memang ada SOP, tetapi di PLTU Jeneponto kami tidak bisa masuk terlalu dalam ke persoalan teknis. Kalau ngomong tentang cadangan, setuju. Kita siap untuk tambahan pembangkit, daya sekarang sebenarnya 1.050 sampai 1.100 MW. Beban puncak 980 MW. Tetapi jangan salah, pertambahan listrik di Sulsel 11 persen. Kita selalu kejaran dengan demand.”
“Daftar tunggu paling besar smelter di Palopo 30 MW. Pengelolaan LNG di Siwa 40MW. Kalau masyarakat butuh kita carikan dayanya. Pada dasarnya tidak ada daftar tunggu. Kita terus layani. Supaya tidak menggangu masyarakat umum, kita akan melayani (industri) di luar beban puncak.”
Kalau industri mandiri energi listrik, bukan jumlah sedikit. Asumsi terendah 50 Watt tiap industri dibagi ke 2 juta pelanggan industri, sudah 100 MW, pembangkit besar. Andai sekarang industri mampu swadaya energi, listrik tidak akan padam.
“Sebenarnya yang bermasalah ini di beban puncaknya saja,” General Manager PLN Wasito Adhi menutup konpers.
Berikut jadwal pemadaman bergilir di Makassar mulai hari senin 1 Februari 2016. Pemadaman listrik digilir 2 jam perwilayah di seluruh Sulawesi Selatan.
- POLTEK; Poltek, BTN Antara, dan sekitarnya
- KAKAK TUA; Jl.Ratulangi, Jl.Landak, Srigala, Jl.Veteran, jl.kumala, RS Labuang Baji, RM Padang, Jl.Kakatua, KTR POS dan sekitarnya
- BAWAKARAENG; Jl.Bawakaraeng, Veteran Utara, Kerung2, Taman Ria, M Yamin Ablam Barat. Ablam Timur, Dinas-Dinas dan sekitarnya.
- MATTOANGIN; Jl Latimojong, Sungai Limboto, Veteran, Pasar Maricaya dan sekitarnya
- PENGAYOMAN; Jl.Pengayoman, Anugerah, Boulevard, Psr Segar, Carefour, Psr Burung dan sekitarnya
- AKKARENA; Triple C, Jl.Rajawali, Cedrawasih utara, Merpati, Gagak, Nuri Utara dsk
- TAMALANREA; Jl.Perintis Kemerdekaan, Kavaleri, Wasabbe, Depkes, Telkomas, Jembatan Daya, Blok I, Blok J, Blok AD dan sekitarnya.
- PAOTERE; Jl.Sabutung, Lantamal, Koptu Harun, Pelalangan Ikan, PT.IKI, Jl.Muhammad Hatta, Jl.Soekarno dan sekitarnya.
- PELINDO; JL.Kalimantan, Jl.Sulawesi, Jl.Nusantara, Benteng Roterdam, Jl.S.Opu, Jl.Penghibur dan sekitarnya
- HERTASNING BARU; Jl.Hertasning Baru, Permata Hijau, Tamalate, Karunrung, Minasa Upa Blok AB, Citra Land, Puri Taman Sari dan sekitarnya.