Minggu, 15 Juni 2025
  • beranda
  • kontak
  • layanan
  • beriklan
  • privasi
  • perihal
WartakitaID
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • KESEHATAN
    • KEUANGAN
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
    • GLOBAL
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • SEPAK BOLA
  • TEKNOLOGI
  • OTOMOTIF
  • KONTAK
No Result
View All Result
WartakitaID
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • KESEHATAN
    • KEUANGAN
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
    • GLOBAL
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • SEPAK BOLA
  • TEKNOLOGI
  • OTOMOTIF
  • KONTAK
No Result
View All Result
WartakitaID
No Result
View All Result
Home Warta Nasional

Memupuk Kemandirian Pertanian untuk Ketahanan Pangan Indonesia: Revitalisasi Lahan vs Konversi, Mana Lebih Efisien?

Revitalisasi Lahan vs Konversi: Analisis Efisiensi dan Peran Pupuk dalam Revitalisasi Lahan

by Ahsan Burhany
28/02/2025
in Warta Nasional, Warta Pertanian
Reading Time: 4 mins read
A A
Paddy

Petani di Malino, Gowa, Sulawesi Selatan (foto: AB/wartakita)

Indonesia, sebagai negara agraris dengan potensi luar biasa, masih menghadapi tantangan serius dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Konversi lahan pertanian yang masif, perubahan iklim, dan ketimpangan teknologi menjadi ancaman nyata bagi produksi pangan. Data Badan Pusat Statistik (2023) menunjukkan bahwa 50.000 hektar lahan sawah di Jawa beralih fungsi setiap tahun, sementara impor pangan seperti gula dan daging sapi masih tinggi.

Sawah 2 Jkt 7019
Sawah berundak di kawasan Puncak Bogor (foto: AB/Wartakita)

Potensi dan Tantangan Pertanian Indonesia

Indonesia memiliki sentra produksi pangan utama yang tersebar di berbagai pulau. Pulau Jawa menjadi penghasil 61% beras nasional (BPS, 2023), namun terus terancam oleh alih fungsi lahan. Sumatera dan Kalimantan berkontribusi 70% terhadap produksi CPO dunia (GAPKI, 2023), meskipun ekspansi kebun sawit sering mengorbankan hutan. Sementara Papua dan Maluku memiliki 30% potensi sagu nasional, tetapi teknologi pengolahan masih tradisional (LIPI, 2019).

Distan Lebak Klarifikasi Keterlambatan SE Gapoktan: Gangguan Aplikasi Jadi Kendala

FGD Kota Makassar Bahas Inflasi dan Petani Lokal

Kelompok Tani di Sinjai Terima Bantuan Pupuk Pemprov Sulsel

Lewat Kecerdasan Buatan Microsoft Dukung Digitalisasi Pertanian Indonesia

Tantangan utama pertanian Indonesia meliputi konversi lahan yang mencapai 1,2 juta hektar sawah dalam 10 tahun terakhir (Badan Pertanahan Nasional, 2022), produktivitas yang rendah (5,2 ton/ha gabah, dibandingkan Vietnam 6,1 ton/ha), dan dampak perubahan iklim yang semakin nyata dengan El Niño 2023 menyebabkan penurunan produksi padi 0,5% (BMKG, 2023).

Revitalisasi Lahan vs Konversi: Analisis Efisiensi

Revitalisasi lahan meliputi perbaikan irigasi, pemupukan berimbang, dan penggunaan benih unggul. Untuk lahan seluas 1 hektar, biaya pemupukan dengan NPK bersubsidi sekitar Rp 3 juta (PT Pupuk Indonesia, 2023), perbaikan jaringan irigasi Rp 10 juta (Kementerian PUPR, 2022), dan benih unggul Rp 2 juta (Balitbangtan, 2023). Total investasi revitalisasi mencapai Rp 15 juta per hektar, dengan potensi peningkatan produktivitas 30-40%, dari 5 ton menjadi 6,5-7 ton per hektar.

Paddy Farmer
Padi di tanah yang kekeringan (foto: AB/wartakita)

Sebaliknya, konversi hutan atau lahan marginal memerlukan biaya pembersihan lahan sekitar Rp 25 juta per hektar (KLHK, 2021), pemupukan awal Rp 10 juta per hektar (karena tanah kurang subur), dengan risiko lingkungan berupa emisi karbon dari deforestasi sebesar 50 ton CO₂ per hektar (WRI, 2020). Total biaya konversi mencapai Rp 35 juta per hektar, sementara produktivitas hanya 4-5 ton per hektar dan tanah memerlukan waktu 3-5 tahun untuk mencapai kondisi optimal.

Simulasi keuntungan menunjukkan bahwa revitalisasi dengan investasi Rp 15 juta per hektar dapat meningkatkan pendapatan petani hingga Rp 10 juta per tahun dari kenaikan hasil, sementara konversi dengan investasi Rp 35 juta per hektar hanya memberikan tambahan pendapatan Rp 8 juta per tahun dengan risiko gagal panen yang lebih tinggi.

Peran Pupuk dalam Revitalisasi Lahan

(c)@aanburhany
Padi Menguning (foto: AB/wartakita)

PT Pupuk Indonesia sebagai produsen pupuk terbesar di Indonesia berperan penting dalam mendorong efisiensi pertanian melalui penyediaan pupuk berkualitas. NPK Phonska dan Urea bersubsidi terbukti meningkatkan produktivitas 25-30% (Studi Kementan, 2022). Program “Smart Farming” dengan pelatihan pemupukan berimbang telah menjangkau 500.000 petani pada periode 2021-2023, sementara inovasi teknologi seperti penggunaan drone pemantau lahan dan sensor tanah berbasis IoT mulai diimplementasikan di Jawa dan Sumatera.

Menurut Dr. Achmad Dirwan, Pakar Agronomi IPB, “Revitalisasi lahan dengan pupuk tepat guna tidak hanya meningkatkan hasil, tetapi juga mengurangi emisi karbon. Ini sejalan dengan komitmen Indonesia mencapai net zero emission 2060.”

Studi Kasus: Keberhasilan di Jawa Tengah

Paddy Farmer
Panen Raya (foto: AB/wartakita)

Di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, revitalisasi 10.000 hektar lahan kritis dengan pupuk organik dan sistem irigasi drip telah menunjukkan hasil signifikan. Produktivitas padi meningkat dari 4,8 ton per hektar menjadi 6,3 ton per hektar (BPS Jateng, 2023), dengan penghematan biaya petani mencapai Rp 2 juta per hektar per musim. Program ini juga berkontribusi pada penurunan impor beras di Jawa Tengah sebesar 15% selama periode 2021-2023.

Rekomendasi Kebijakan

Sawah 1 Mks 3696
Sawah Subur dan Menghijau di Gowa, Sulawesi Selatan (foto: AB/wartakita)

Berdasarkan analisis efisiensi, beberapa rekomendasi kebijakan yang dapat diimplementasikan antara lain:

  1. Percepatan revitalisasi lahan dengan alokasi anggaran untuk irigasi dan pupuk bersubsidi di lahan produktif yang sudah ada.
  2. Pengetatan izin konversi lahan dengan penerapan sanksi tegas bagi alih fungsi sawah tanpa AMDAL.
  3. Peningkatan kolaborasi antara sektor swasta dan pemerintah melalui skema CSR perusahaan untuk program pelatihan petani.

Kesimpulan

Revitalisasi lahan merupakan pilihan yang lebih efisien dan berkelanjutan untuk mewujudkan kemandirian pangan Indonesia dibandingkan konversi lahan atau hutan. Dengan investasi yang lebih rendah, peningkatan produktivitas yang lebih tinggi, dan dampak lingkungan yang minimal, revitalisasi lahan dengan dukungan teknologi dan pupuk berkualitas menawarkan solusi jangka panjang yang lebih baik. PT Pupuk Indonesia dan stakeholder lain berperan penting dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan melalui dukungan inovasi, edukasi, dan produk berkualitas yang tepat sasaran.

Sumber data: BPS (2021-2023), Kementerian Pertanian (2022), PT Pupuk Indonesia (2023), World Resources Institute (2020), LIPI (2019), Badan Pertanahan Nasional (2022), FAO (2022), BMKG (2023), Kementerian PUPR (2022), KLHK (2021).

Tags: PertanianPetani LokalPT Pupuk Indonesiapupukpupuk subsidirevitalisasi lahan
Share7Tweet5Send
Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger

ARTIKEL TERKAIT

Dorong Digitalisasi Pesantren, Kemenag Bantu 1.080 Laptop

Dorong Digitalisasi Pesantren, Kemenag Bantu 1.080 Laptop

23/12/2023
Presiden Jokowi Panaskan Lagi Tax Amnesti

Bedanya Ikut Tax Amnesty dengan Tidak Ikut

01/12/2016
Presiden Jokowi Panaskan Lagi Tax Amnesti

Presiden Jokowi Panaskan Lagi Tax Amnesti

25/11/2016
Wartakita D8 Presiden Prabowo

Sandi Butarbutar Diberhentikan dari DAMKAR, Jadi Sorotan Presiden Prabowo Subianto

11/01/2025
Next Post
tarawih pertama di mesjid al markaz makassar

Berbuka 18.24, Imsak 04.43, Subuh 04.53 (WITA) Ramadhan Hari ke-2 Untuk Kota Makassar

Cartenz 1

Tragedi Carstensz: Dua Pendaki Wafat, Cuaca Ekstrem Jadi Pemicu?

Lilie Wijayati Ig Mamakpendaki 2

Tragedi Carstensz: Lilie Wijayati & Elsa Laksono Gugur di Puncak Impian

Pangkep Masuk Mamminasata, Proyek Kawasan Metropolitan

Ini 77 Proyek Strategis Nasional di RPJMN 2025-2029 yang Ditetapkan Presiden Prabowo

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

I agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.

TERPOPULER-SEPEKAN

  • 10 Model Rambut Pria yang Cocok Untuk Menutupi Pipi Chubby 💈✂️

    10 Model Rambut Pria yang Cocok Untuk Menutupi Pipi Chubby 💈✂️

    2568 shares
    Share 1027 Tweet 642
  • Spesifikasi Rekomendasi PC untuk Main Minecraft Java Edition

    1429 shares
    Share 572 Tweet 357
  • Trend Model Rambut Pria 2023

    2083 shares
    Share 833 Tweet 521
  • Tips Praktis Mengatasi Android TV Lemot: Bikin Nonton Makin Lancar

    736 shares
    Share 294 Tweet 184
  • Cara Mendapatkan YouTube Music Premium Tanpa Berlangganan

    952 shares
    Share 381 Tweet 238
  • 5 Rekomendasi Potongan Rambut Pria saat Melamar Kerja, Rapi, Simpel dan Stylish

    366 shares
    Share 146 Tweet 92
  • Smoothing dan Coloring Bersamaan Bisa Merusak Rambut?

    3196 shares
    Share 1278 Tweet 799
  • Timnas Indonesia Tumbang 0-6 dari Jepang, tapi Masih Punya Harapan Menuju Piala Dunia 2026

    21 shares
    Share 8 Tweet 5
  • Mengenali Jenis Rambut Dan Cara Merawatnya

    519 shares
    Share 208 Tweet 130
  • 10 Parfum Pria Terbaik 2024: Aroma Elegan untuk Pria Percaya Diri

    1122 shares
    Share 449 Tweet 281

WARTA-TERKINI

Cara Mengatasi Ketombe Secara Alami dan Efektif
Gaya

Cara Mengatasi Ketombe Secara Alami dan Efektif

14/06/2025

Cara Mengatasi Ketombe Secara Alami dan Efektif: Bye-Bye Serpihan Nakal! Ketombe, si serpihan putih yang seringkali bikin kita nggak pede,...

Read moreDetails

Tips Efektif Belajar Mandiri di Rumah

Trik Mempercepat Koneksi WiFi di Rumah

Tips Memilih Sepatu Sneakers yang Nyaman dan Stylish

Bagaimana AI Membantu Dunia Kesehatan?

Dampak Fatal Melanggar Aturan Lalu Lintas: Kisah Nyata di Indonesia

Bitcoin, Ethereum & Fungsinya dalam Transaksi, Investasi, dan Smart Contract

Taat Hukum Harus Dimulai oleh Penegak Hukum Itu Sendiri

Tips Mengatasi Rambut Rontok untuk Pria dan Wanita

Tips Memilih Bahan Hijab yang Nyaman untuk Kulit Sensitif

Timnas Indonesia Tumbang 0-6 dari Jepang, tapi Masih Punya Harapan Menuju Piala Dunia 2026

LINGKUNGAN-HIDUP

Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia
Alam dan Lingkungan Hidup

Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia

13/06/2025

Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia: Dari Masalah Jadi Berkah Indonesia, negara kepulauan yang indah, sayangnya masih bergulat dengan masalah sampah....

Read moreDetails

Bagaimana Perubahan Iklim Mempengaruhi Kehidupan Kita?

Longsor Gunung Kuda: Luka Lama yang Tak Pernah Sembuh

Cara Mengurangi Sampah Plastik di Kehidupan Sehari-hari

Ketika Istanbul Berguncang 6,2 SR saat perayaan Hari Anak

Gempa M 5,6 Guncang Sukabumi, Getaran Terasa Hingga Jakarta Utara, Bandung dan Purwokerto

Siklon Tropis Errol Menggila di Selatan NTT, Tapi Bukan yang Terkuat di 2025!

  • beranda
  • kontak
  • layanan
  • beriklan
  • privasi
  • perihal

©2021 wartakita media

  • Login
No Result
View All Result
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • KESEHATAN
    • KEUANGAN
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
    • GLOBAL
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • SEPAK BOLA
  • TEKNOLOGI
  • OTOMOTIF
  • KONTAK

©2021 wartakita media

wartakita.id menggunakan cookies tanpa mengorbankan privasi pengunjung.