Bagi fotografer olah raga yang ingin menangkap momen saat seorang atlet berlaga, ekspresi Husain Bolt sesaat sebelum menyentuh garis finish di cabang atletik, lari 100 meter adalah ‘berkah’ luar biasa. Dapat momen pas saja sudah luar biasa sulit, mana sempat pikirkan ekspresi atlet.
Foto pertama di atas, yang ibu jari Husain Bolt tidak begitu blur, seolah memberi “jempol” untuk fotografer karya fotografer Cameron Spencer/Getty Images. Sebelah kanan karya Kai Pfaffenbach/Reuters. Begitu dipublikasikan di internet, langsung menjadi ikonik dan mengundang para membuat meme untuk menggunakannya menjadi gambar lucu.
Pertanyannya, ekspresi Husain Bolt yang tersenyum itu untuk meledek lawannya atau untuk memberi gambar bagus bagi fotografer? Kami berkesimpulan, senyum tersebut memang untuk para fotografer.
Ingat, pada Olimpiade 2012 di London Husain Bolt mengambil kamera Nikon D4 milik seorang fotografer Swedia usai finish sebagai juara I, dipakainya memotret beberapa frame, lalu digrafir dengan alat dan goresan seadanya, Bolt #1.
Kamera tersebut kemudian dilelang oleh pemiliknya, hasilnya untuk membantu Yayasan Kanker. Laku $7,300 dengan 22 tawaran saat dilelang di ebay.
Berdasarkan informasi pada Olimpiade London 2012 tersebut, Husain Bolt ternyata memang penyuka fotografi, dan sadar bagaimana sulitnya mencari gambar bagus di momen seperti Olimpiade.
Jadi senyumnya bukan ledekan pada lawannya, tapi ekspresi bonus tambahan untuk momen juaranya yang ditangkap para fotografer. Tambah lagi jempolnya, bukan sikap standar pelari cepat, tapi kode untuk fotografer.