Laga penentuan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia antara Timnas Indonesia melawan Irak pada Minggu, 12 Oktober 2025 dini hari WIB, tidak hanya menjadi sorotan publik tanah air. Media Vietnam, melalui publikasi terkemuka seperti Dantri.com.vn, turut menyuarakan analisis tajam yang berpotensi menjadi pesan penting bagi pelatih skuad Garuda, Patrick Kluivert.
Perjalanan Timnas Indonesia di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 memang menghadapi ujian berat. Kekalahan dari Arab Saudi sebelumnya membuat setiap pertandingan sisa menjadi krusial. Kemenangan atas Irak bukan sekadar target, melainkan sebuah keharusan untuk menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026 tetap realistis.
Timnas Indonesia memiliki kualitas yang melampaui level regional Asia Tenggara
Para pengamat sepak bola, termasuk dari Vietnam, sepakat bahwa Timnas Indonesia kini memiliki kualitas yang telah melampaui level regional Asia Tenggara. Potensi untuk bersaing di kancah yang lebih tinggi sangat terlihat. Namun, ambisi besar ini harus diimbangi dengan peningkatan yang signifikan dan, yang terpenting, eksekusi strategi yang tepat di lapangan. Kesalahan serupa seperti yang terjadi saat menghadapi Arab Saudi harus dihindari.
Di sinilah sorotan tajam media Vietnam tertuju pada sosok Patrick Kluivert. Sang juru taktik dibebani tanggung jawab besar untuk mengantarkan Garuda terbang lebih tinggi. Dantri.com.vn membandingkan pendekatan Kluivert dengan pendahulunya di Timnas Vietnam, Philippe Troussier. Keduanya disebut memiliki kesamaan dalam filosofi sepak bola Eropa yang mengedepankan penguasaan bola serta pembangunan sistem menyerang dan bertahan yang terintegrasi.
Masih perlu banyak peningkatan sebelum mewujudkan tampil di Piala Dunia 2026
Namun, kesamaan filosofi ini tidak serta-merta menjamin kesuksesan. Media Vietnam tersebut menggarisbawahi bahwa baik Kluivert maupun Troussier masih menghadapi kendala dalam mewujudkan visi mereka, sebagian besar karena disparitas kualitas pemain di dalam tim. “Timnas Indonesia sudah jauh melampaui level sepak bola Asia Tenggara, tetapi masih perlu banyak peningkatan untuk mewujudkan tampil di Piala Dunia 2026,” tulis Dantri.com.vn, menyiratkan bahwa talenta individu belum sepenuhnya terpoles menjadi kekuatan kolektif yang solid.
Lebih lanjut, media Vietnam tidak ragu mengungkap apa yang mereka anggap sebagai ‘dosa besar’ Kluivert saat melawan Arab Saudi. Evaluasi kritis menyasar pada pemilihan pemain yang dinilai kurang taktis. Penempatan dua gelandang tengah yang dianggap kurang lincah, Joey Pelupessy dan Marc Klok, menjadi sorotan utama. Duet ini disebut-sebut menyebabkan Indonesia kesulitan membendung serangan lawan dan minim fleksibilitas dalam membangun inisiatif serangan.
Kritik pedas juga dilontarkan terkait keputusan Kluivert saat laga melawan Arab Saudi
Kritik pedas juga dilontarkan terkait keputusan Kluivert memberikan kepercayaan kepada tiga pemain dari liga lokal untuk bermain di partai krusial. Ricky Kambuaya, Beckham Putra, dan Yakob Sayuri, menurut Dantri.com.vn, menjadi ‘titik hitam’ dalam performa Timnas Indonesia menghadapi Arab Saudi. Ketiganya dinilai tidak mampu memberikan kontribusi maksimal dan justru menjadi sumber kelemahan fatal.
“Tak habis pikir mengapa pelatih Kluivert memberikan kesempatan kepada tiga pemain lokal, Ricky Kambuaya, Beckham Putra dan Yakob Sayuri,” ungkap media tersebut, sebelum menambahkan bahwa ketiganya menjadi ‘titik hitam’ bagi Indonesia melawan Arab Saudi, sebuah indikasi kesalahan fatal dalam cara penggunaan pemain.
Fokus penguatan tim keseluruhan manfaatkan potensi terbaik skuad Garuda demi tiket bersejarah ke Piala Dunia 2026.
Pesan penutup dari media Vietnam kepada Patrick Kluivert sangat lugas dan penuh peringatan. Timnas Indonesia, dengan segala potensi dan semangat juangnya, telah menunjukkan perubahan pola bermain yang impresif saat menghadapi tim-tim kuat. Kluivert diminta untuk tidak merusak momentum dan potensi yang sudah ada dengan strategi yang keliru atau pemilihan pemain yang tidak tepat. “Indonesia telah sepenuhnya mengubah pola bermain saat menghadapi tim besar, Kluivert jangan merusaknya, jika ingin lebih kuat,” demikian pungkas Dantri.com.vn. Sebuah pengingat keras agar sang pelatih fokus pada penguatan tim secara keseluruhan dan memanfaatkan potensi terbaik yang dimiliki skuad Garuda demi meraih tiket bersejarah ke Piala Dunia 2026.

























