Wartakita.id JAKARTA – Dari dua pertemuan sebelumnya pada laga penyisihan grup C di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, 23 November 2015, Mitra Kukar menang 5-4 melalui adu penalti, setelah bermain imbang 0-0. Di pertemuan kedua di grup D babak delapan besar, 15 Desember 2015, di Stadion Manahan Solo. Semen Padang mengungguli Mitra Kukar 2-1 melalui gol Vendry Mofu dan Irsyad Maulana. Mitra Kukar perkecil kekalahan lewat gol bunuh diri Mahamadou Alhadji di pengujung laga.
Dengan skor sementara 1-1 antara kedua pelatih, maka laga final di SUGBK akan menjadi penentuan pemenang ‘hatrick’ bagi dua pelatih ini yang sama-sama berasal dari Sumatera Barat.
Kedua kesebelasan tak lepas dari masalah. Semen Padang yang akan kembali diperkuat Hengky Ardiles malah kehilangan Hendra Bayauw dan Satrio Syam, yang diusir wasit pada laga sebelumnya.
“Tidak masalah. Kita sudah biasa kehilangan pemain di tiap pertandingan karena akumulasi. Tugas kita adalah menyiapkan penggantinya sebaik mungkin. Kita punya cukup pemain untuk itu,” ujar Nil.
Berbeda dengan Semen Padang yang sudah pasti kehilangan dua pemainnya di partai puncak, Mitra Kukar masih berharap cedera Patrick Dos Santos dan Rizky Pellu segera pulih. Keduanya tak ikut dalam sesi recovery tim usai bertanding menghadapi Arema. Mereka diterbangkan ke Jakarta untuk mempercepat pemulihan cedera.
Meski kemungkinan bakal bertanding tanpa sejumlah pemain inti, kedua kesebelasan bakal berusaha tampil maksimal. Manajemen Semen Padang menegaskan bahwa mereka fokus untuk menghadapi partai puncak. “Kita kan tak hanya memikirkan bagaimana supaya menang melawan Mitra Kukar. Tetapi, yang paling penting adalah menjaga proses untuk bisa mencapai hasil maksimal,” jelas CEO Semen Padang Daconi.
Demikian pula dengan Mitra Kukar yang terus mengasah permainan jelang laga pamungkas. “Kemarin kami sudah latihan pemulihan kondisi. Sedangkan, pada hari ini latihan kami cukup komplet, mulai dari defense, transisi, hingga skema penyelesaian akhir,” ungkap pelatih Mitra Kukar Jafri Sastra, Rabu lalu.
Berimbangnya kekuatan Semen Padang dan Mitra Kukar akan menjanjikan pertandingan yang menarik pada final Piala Jenderal Sudirman. Dari satu lini ke lini lainnya, kedua tim memiliki pemain dengan kualitas yang sepadan. Tak ada perbedaan yang mencolok dari materi kedua pemain. Berikut perbandingan lini ke lini.
1. Duel Kiper Tangguh
Sandia Eka Putra vs Shahar Ginanjar. Dua sosok ini menjadi kiper yang sangat menonjol sepanjang turnamen. Puncak penampilan Jandia dan Shahar tentu saja pada leg kedua babak semifinal. Mereka menjadi penentu kelolosan Semen Padang dan Mitra Kukar.
2. Benteng vs Artileri
Mahamadou Alhadji vs Patrick dos Santos. Sosok Alhadji maupun Patrick merupakan pendatang baru bagi klub masing-masing. Keduanya baru bergabung hanya beberapa saat sebelum Piala Jenderal Sudirman dihelat. Namun, keduanya langsung menjadi pilar bagi klubnya.
Alhadji menjadi tembok bagi lini belakang Kabau Sirah, sementara Patrick menjadi tombak andalan Naga Mekes.
Karakter Patrick dengan beragam trik-trik khas pemain asal Brasil akan bertemu dengan gaya tegas dan luga khas Afrika ala Alhadji.
3. Adu Visi, Stamina dan Logistik
Rizky Pellu vs Vendry Mofu. Inilah duel paling menentukan sepanjang pertandingan ini, pertemuan antara Rizky Pellu dengan Vendry Mofu. Dua ‘playmaker’ ini akan menjadi tumpuan strategi kedua pelatih.
Tanpa Bayu Pradana, Jafri Sastra tentu akan memberikan tugas lebih kepada Pellu. Ia akan menjadi pemain yang bertugas mengatur ritme permainan, serta menjadi pemutus serangan lawan. Hal yang sama juga berlaku pada Mofu. Absennya Hendra Bayauw membuat tugasnya bertambah. Tak hanya sebagai perusak permainan lawan, Mofu juga mengambil tugas Bayauw sebagai pengatur serangan Semen Padang.
4. Kecepatan vs Akurasi
M Nur Iskandar vs Yanto Basna. Piala Jenderal Sudirman ini menjadi ajang pamer aksi Nur Iskandar dan Yanto Basna. Nur Iskandar menunjukkan bahwa ia merupakan salah satu penyerang berbahaya di Indonesia, sementara Yanto membuktikan pada publik bahwa Indonesia memiliki bek tangguh yang siap bersinar dan menjadi andalan di masa depan.
Apresiasi atas penampilan apik kedua pemain setidaknya sudah datang dari pihak penyelenggara Piala Jenderal Sudirman. Ya, dua pemain ini masuk dalam nominasi pemain terbaik.
Laga final Piala Jenderal Sudirman sendiri akan digelar pada hari Minggu, 24 Januari 2016, di Stadion Utama Gelora Bung Karno mulai pukul 19.30 WIB. (*)
*Diolah dari berbagai sumber.