Wartakita.id MAKASSAR – Perubahan iklim global telah dirasakan dampaknya di seluruh wilayah Indonesia. Hujan kini hampir selalu disertai angin kencang dan sesekali disertai gemuruh petir, termasuk di kota Makassar.
Siklon tropis (25/1) yang terjadi per hari ini yakni pertumbuhan siklon tropis Corentin di Samudera Hindia. Titik pertumbuhan siklon tersebut pada 75.9 BT 27.2 LS (Barat-Barat Daya Australia) bergerak ke arah selatan dan menjauhi wilayah Indonesia.
“Memperhatikan posisi siklon yang cukup jauh, tidak akan berdampak signifikan pada cuaca di Indonesia pada saat ini,” ujar Yunus.
BMKG juga menyatakan adanya peningkatan aktifitas Monsoon dingin Asia yang berpotensi menguat dalam beberapa hari ke depan. Terjadi pula fase basah pada osilasi barat-timur (Osilasi Madden Julian) yang akan masuk wilayah maritim kontinen (Indonesia).
Menurut BMKG, angin baratan kembali muncul seiring dengan menguatnya indeks surge. Lalu juga ada Moda Dipole yang memberikan penambahan pasokan uap air, khususnya di wilayah Indonesia bagian Barat.
“Berdasarkan faktor-faktor tersebut, diperkirakan potensi hujan akan meningkat dalam beberapa hari ke depan di wilayah; Sumatera bagian Selatan, Jawa, Jabodetabek, Bali, NTB, Sulawesi Selatan dan Tenggara, Maluku bagian Tengah dan Papua bagian tengah,” papar Yunus.
Informasi BMKG segera diantisipasi dampaknya oleh warga kecamatan Makassar di kota Makassar. Puncak musim penghujan yang diperkirakan BMKG berlangsung di akhir bulan Januari, diantisipasi petugas kecamatan dan warga dengan memotong ranting pohon yang sudah tua dan tumbuh melintang di atas badan jalan.
Kecamatan Makassar telah menetapkan 24 titik pohon yang harus dipangkas di seluruh kelurahan dalam wilayah kecamatan Makassar. Saat ini petugas tanggap bencana kecamatan akan difokuskan memangkas pohoh yang telah melintang dan rawan tumbang.
Sebelumnya warga telah melaporkan pohon yang rawan tumbang kepada pihak Kecamatan, agar segera dipangkas karena membahayakan bila rubuh saat hujan yang disertai angin kencang. (Justo)