MAKASSAR – Heboh video uang palsu dari kampus UIN Alauddin Makassar memancing kekhawatiran masyarakat. Video tersebut menunjukkan uang palsu bercahaya biru di bawah sinar ultraviolet, seolah menyerupai uang asli. Namun, Bank Indonesia (BI) segera memberikan klarifikasi dan mengimbau masyarakat untuk tetap tenang.
Pelaksana Pengelolaan Uang Rupiah Kantor Perwakilan Wilayah (KPW) BI Sulawesi Selatan, Muslimin, menjelaskan bahwa cara yang viral di media sosial, seperti membelah uang kertas, tidak tepat untuk memeriksa keaslian uang.
“Membelah uang viral di medsos adalah cara kurang tepat untuk mengenali keaslian uang rupiah,” ujarnya di Pasar Minasa Maupa, Gowa, Senin (23/12/2024).
Muslimin menegaskan, metode resmi untuk memastikan keaslian uang adalah teknik 3D: dilihat, diraba, diterawang.
- Dilihat: Cermati warna, detail gambar, dan hologram uang.
- Diraba: Rasakan tekstur kasar pada angka nominal dan gambar utama.
- Diterawang: Periksa tanda air berupa logo BI dan gambar pahlawan yang saling mengisi.
Uang Palsu dan ATM Setor Tunai
Deputi Direktur BI Sulawesi Selatan, Edy Kristianto, memastikan bahwa ATM setor tunai tidak akan menerima uang palsu. Mesin tersebut dilengkapi sensor canggih yang mampu menolak uang palsu.
“Untuk ATM setor tunai paling susah dimasukkan (uang palsu). Selain kontrol manusia, ada kontrol sensor,” jelas Edy.
Imbauan untuk Masyarakat
BI mengimbau masyarakat untuk tidak mudah percaya pada informasi yang beredar di media sosial tanpa klarifikasi resmi. Jika meragukan keaslian uang, masyarakat dapat melapor ke bank terdekat atau langsung ke kantor BI.
“Uang asli yang terkelupas tetap bisa ditukarkan di Bank Indonesia, tetapi uang palsu tidak dapat ditukar,” tutup Muslimin.
Kasus ini menjadi pengingat pentingnya edukasi dan kewaspadaan terhadap uang palsu. Jangan sampai terbawa isu tanpa memahami fakta yang sebenarnya.