Pokok-pokok warta:
- Gempa bumi berkekuatan 7.7 magnitudo mengguncang Myanmara pada 28 Maret 2025, diikuti gempa susulan 7.2 magnitudo, menyebabkan kerusakan besar.
- Laporan terkini menunjukkan sekitar 1,002 korban tewas di Myanmara dan 9 di Thailand, dengan kemungkinan angka meningkat.
- Kerusakan meliputi ratusan bangunan hancur, jalan rusak, dan infrastruktur terdampak di Myanmara, Thailand, dan terasa di Tiongkok.
- Upaya penyelamatan sedang berlangsung, dengan tantangan akibat perang sipil di Myanmar.
Gempa bumi ini, yang terjadi pada Jumat, 28 Maret 2025, di dekat Mandalay, Myanmar, merupakan gempa kembar langka dengan magnitudo 7.7 dan 7.2. Getarannya terasa hingga Thailand dan Tiongkok, menimbulkan kepanikan di wilayah yang luas.
Dampak Terkini

Korban dan Kerusakan: Di Myanmar, lebih dari 1,002 orang tewas dan 2,376 terluka, dengan ratusan bangunan hancur, terutama di Mandalay dan Naypyidaw. Di Thailand, 9 orang tewas dan 9 terluka akibat ambruknya gedung pencakar langit di Bangkok, dengan 101 orang masih hilang. Di Tiongkok, gempa terasa di Yunnan, tetapi laporan kerusakan masih terbatas.
Tanggapan Pemerintah: Pemerintah militer Myanmar menetapkan status darurat dan meminta bantuan internasional, sementara Thailand fokus pada operasi penyelamatan di Bangkok.
Tantangan dan Keprihatinan
Perang sipil di Myanmar memperumit upaya bantuan, dengan akses terbatas ke daerah pedesaan. Kita semua berdoa agar korban segera ditemukan dan bantuan dapat sampai kepada yang membutuhkan, mengingatkan pentingnya mitigasi bencana alam.
Catatan Rinci
Gempa bumi yang menghantam Myanmar pada 28 Maret 2025, dengan magnitudo 7.7 diikuti oleh gempa 7.2, telah menjadi perhatian global karena dampaknya yang luas. Berdasarkan laporan terbaru, gempa ini menyebabkan kerusakan signifikan di Myanmar, Thailand, dan terasa hingga Tiongkok, dengan tantangan besar dalam upaya penanggulangan bencana.
Gempa ini terjadi akibat aktivitas pada Sesar Sagaing, sesar geologis besar yang melintasi Myanmar. Fenomena gempa kembar, atau doublet earthquake, terjadi ketika dua gempa besar terjadi beruntun dalam waktu dan lokasi berdekatan, dengan selisih waktu sekitar 11 menit dan jarak episentrum sekitar 60 km. Episentrum gempa berada 17.2 km dari Mandalay, dengan kedalaman 10 km, menjadikannya gempa dangkal yang sangat destruktif.
Dampak di Myanmar
Menurut laporan dari ABC News, setidaknya 1,002 orang tewas dan 2,376 terluka di Myanmara, dengan 30 orang masih hilang. Kerusakan meliputi ratusan rumah dan bangunan hancur, jalan-jalan rusak, serta fasilitas seperti dam dan jembatan yang ambruk. Kota-kota seperti Mandalay, Naypyidaw, dan Sagaing mengalami kerusakan parah, dengan laporan dari The New York Times menunjukkan bahwa sebagian besar korban berada di wilayah urban. Infrastruktur komunikasi, termasuk telepon dan internet, juga terganggu, memperumit upaya penyelamatan.
Pemerintah militer Myanmar, yang biasanya tertutup, telah menetapkan status darurat dan meminta bantuan internasional, sebuah langkah langka yang menunjukkan skala bencana. Namun, perang sipil yang berkepanjangan di Myanmar, seperti dilaporkan oleh CNN, membuat distribusi bantuan menjadi sulit, terutama di daerah pedesaan yang dikuasai oleh kelompok bersenjata.
Dampak di Thailand
Di Thailand, gempa menyebabkan kerusakan signifikan, terutama di Bangkok. ABC News melaporkan bahwa 9 orang tewas dan 9 terluka akibat ambruknya gedung pencakar langit yang sedang dibangun di area Chatuchak, dengan 101 orang masih hilang. Kerusakan juga dilaporkan di 10 provinsi, dengan evakuasi bangunan dan penangguhan layanan transportasi cepat. Dampak ekonomi terasa, dengan nilai baht Thailand turun 0.2% terhadap USD, menurut Wikipedia.
Dampak di Tiongkok dan Wilayah Lain
Gempa terasa di Provinsi Yunnan, Tiongkok, dengan laporan awal menunjukkan 2 orang terluka dan 9 orang diselamatkan dari lift, seperti tercatat di Wikipedia. Getaran juga terasa di Bangladesh, India, Vietnam, Laos, Cambodia, dan Malaysia, menyebabkan evakuasi dan kerusakan minor, tetapi data spesifik masih terbatas.
Gempa ini menyoroti kerentanan wilayah terhadap bencana alam, terutama di daerah dengan infrastruktur yang kurang tahan gempa. Di Myanmara, perang sipil memperburuk situasi, dengan hampir 80% wilayah di luar kendali junta, seperti dilaporkan oleh CNN, membuat koordinasi bantuan menjadi tantangan besar. Di Thailand, kurangnya kesadaran akan risiko gempa di Bangkok, yang geologisnya rentan, menambah kerugian.
Kita semua merasakan keprihatinan mendalam atas korban jiwa dan kerusakan yang terjadi. Video di media sosial menunjukkan pekerja berlarian dari gedung yang ambruk, air kolam renang di atap gedung tumpah ke jalan, menggambarkan skala bencana yang mengerikan. Kita berharap operasi penyelamatan dapat segera menemukan korban yang masih terjebak dan bantuan kemanusiaan dapat sampai kepada yang membutuhkan.
Lokasi
|
Korban Tewas
|
Terluka
|
Hilang
|
Kerusakan Utama
|
---|---|---|---|---|
Myanmara
|
1,002
|
2,376
|
30
|
Bangunan hancur, jalan rusak, dam ambruk
|
Thailand
|
9
|
9
|
101
|
Gedung ambruk di Bangkok, infrastruktur terdampak
|
Tiongkok
|
–
|
2
|
–
|
Getaran terasa, kerusakan minor
|
Gempa bumi ini adalah pengingat akan kekuatan alam yang tak terduga dan pentingnya persiapan bencana. Kita berdoa agar korban segera ditemukan dan masyarakat yang terkena dampak dapat bangkit kembali, dengan dukungan global yang diperlukan untuk mengatasi krisis ini.