Gesits adalah harapan baru untuk industri otomotif negeri sendiri. Sejak dari manufaktur, konstruksi hingga purna jual, termasuk pengisian ulang baterai skutik listrik. Masyarakat bisa ikut mendirikan stasiun isi ulang baterai bersumber dari panel tenaga surya. Pemilik gesits bisa menukar tambah baterai kosong dengan baru, beli baru baterai, atau pinjam pakai baterai selama baterai diisi dan modifikasi lainnya yang dimungkinkan.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya bersama produsen kendaraan bermotor PT Garasindo sudah menyiapkan Gesits dilepas ke masyarakat pada tahun 2018.
“Kami (ITS) sudah tuntas dalam melakukan risetnya, karena itu hasil riset berupa prototipe motor listrik akan diserahkan Menristekdikti Mohamad Nasir kepada Garasindo di Bengkel Molina ITS pada 3 Mei 2016,” kata Rektor ITS Prof Ir Joni Hermana MSc ES PhD, di Surabaya, Senin (2/5).
Dalam acara mensyukuri prestasi untuk sepeda motor listrik yang diberi nama Gesits atau Garansindo Electrical Scuter ITS itu, ia menjelaskan, penyerahan purwarupa (prototipe) motor listrik Gesits itu merupakan salah satu dari rangkaian kunjungan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) ke ITS terkait program hilirisasi hasil riset yang dilakukan ITS.
Ketua Laboratorium Mobil Listrik Nasional ITS Muhammad Nur Yuniarto menambahkan ITS sebagai lembaga pendidikan dan riset memang tidak sampai pada posisi untuk memproduski secara massal.
Tentang sepeda motor listrik “Gesits” itu, Nur Yuniarto menambahkan sepeda motor listrik yang dikembangkannya disiapkan untuk bersaing dengan sepeda motor matik yang mengonsumsi bahan bakar minyak sehingga kecepatannya pun bisa mencapai 100 km per jam.
Gesits berbeda dengan beberapa skutik listrik yang diproduksi oleh negara lain yang sebagian besar hybrid baterai dan mesin bakar. “Motor listrik buatan negara lain itu hanya evolusi genjotan, yakni gerakan menggenjot yang bergeser menjadi energi listrik, tapi kami benar-benar dengan baterai,” katanya.
Namun, katanya, ITS juga sudah menjalin kerja sama dengan PT Emi Jakarta untuk mengembangkan charge station yang dapat dimanfaatkan untuk mobil listrik dan sepeda motor listrik.
“Kalau pengembangan motor listrik bekerja sama dengan PT Garasindo, maka pengembangan mobil listrik dengan PT Kharisma. Untuk controller, kami bekerja sama dengan PT Induktor Serpong,” katanya.
Sepeda motor listrik yang memiliki desain menyerupai sepeda motor skuter itu berdimensi 1.904 x 687 x 1.086 mm (P x L x T). Roda yang digunakan yaitu roda 14 inci dan dilengkapi rem cakram depan-belakang.
Untuk kemampuan baterai, motor ini memiliki baterai berkapasitas 1980 Wh dengan maximum discharge 61,2 ampere. Total waktu yang dibutuhkan untuk pengisian ulang cukup 90 menit dengan jarak tempuh 60-100 km. (*)