Pada tahun 2005, sebuah panti jompo di Amerika mendapatkan seekor anak kucing berumur enam bulan bernama Oscar sebagai kucing terapi. Staf segera menyadari sesuatu yang tidak biasa pada dirinya. Oscar sering kali suka menyendiri, namun terkadang ia pergi dan berbaring di samping salah satu penghuni. Anehnya, warga yang dipilihnya kerap meninggal dunia dalam beberapa jam saja.
Awalnya para pekerja tidak menganggap hal itu penting, namun setelah terjadi 20 kali, mereka mulai mengira Oscar tahu kapan seseorang akan meninggal. Maka, mereka mulai menelpon keluarga warga jika melihat Oscar bersama mereka. Beberapa orang mengira Oscar bisa merasakan bau tertentu dari sel-sel yang sekarat, dan itulah sebabnya dia pergi untuk menghibur warga yang sendirian.
Bahkan ada kalanya staf mengira salah satu warga akan meninggal, namun Oscar tetap tinggal bersama orang lain yang tampak lebih sehat, yang kemudian meninggal terlebih dahulu. Oscar hidup hingga tahun 2022 dan benar tentang lebih dari 100 kematian selama hidupnya. Dia menjadi perhatian publik pada tahun 2007 ketika dia ditampilkan dalam sebuah artikel oleh ahli geriatri David Dosa di New England Journal of Medicine.
Menurut Dosa, Oscar tampaknya mampu memprediksi kematian pasien yang sakit parah dengan memilih untuk tidur siang di samping mereka beberapa jam sebelum mereka meninggal. Hipotesis mengenai kemampuan ini mencakup bahwa Oscar menyadari kurangnya pergerakan pada pasien tersebut atau bahwa ia dapat mencium bau biokimia yang dilepaskan oleh sel-sel yang sekarat.
Fenomena kucing terapi seperti Oscar ini menarik perhatian banyak orang. Banyak yang penasaran dengan kemampuan alamiah yang dimiliki oleh hewan ini. Meskipun tidak ada penjelasan ilmiah yang pasti, banyak yang percaya bahwa kucing memang memiliki indra yang lebih tajam daripada manusia.
Kucing, sebagai predator alami, memiliki kemampuan untuk mendeteksi perubahan pada tubuh dan perilaku manusia. Mereka dapat merasakan perbedaan suhu, bau, dan getaran yang tidak dapat dirasakan oleh kita. Hal ini membuat mereka mampu merespons dengan cepat terhadap situasi yang mungkin berbahaya atau tidak normal.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa kucing memiliki kemampuan untuk membaca ekspresi wajah manusia. Mereka dapat mengenali emosi manusia melalui perubahan pada wajah kita. Ini mungkin juga menjadi alasan mengapa Oscar dapat merasakan ketika seseorang akan meninggal. Mungkin ada perubahan dalam ekspresi wajah atau bahkan aroma tubuh yang tidak dapat kita sadari.
Fenomena kucing terapi seperti Oscar juga memberikan manfaat psikologis bagi pasien dan keluarga mereka. Kehadiran kucing dapat memberikan rasa nyaman, mengurangi stres, dan meningkatkan suasana hati. Interaksi dengan hewan peliharaan seperti kucing juga dapat merangsang produksi hormon oksitosin yang dapat meningkatkan perasaan bahagia dan mengurangi kecemasan.
Di dunia ini, masih banyak fenomena dan keajaiban alam yang belum dapat dijelaskan secara ilmiah. Kita tidak selalu harus mencari jawaban yang pasti untuk setiap hal yang terjadi. Terkadang, kita hanya perlu menghargai dan mengagumi keunikan dan misteri yang dimiliki oleh alam dan makhluk-makhluk di dalamnya.
Jadi, meskipun fenomena kucing terapi seperti Oscar mungkin sulit dipahami secara ilmiah, kita dapat menghargai dan menghormati kemampuan alamiah yang dimilikinya. Kucing adalah makhluk yang menakjubkan dan dapat memberikan manfaat yang luar biasa bagi kesehatan dan kesejahteraan kita.