Makassar – Debat perdana pasangan calon (paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar pada Pilwalkot 2024 memanas setelah terjadi ketegangan antara pendukung dua paslon. Insiden ini dipicu ketika pendukung pasangan Andi Seto Gadhista Asapa-Rezki Mulfiati Lutfi (SEHATI) membawa toa atau pengeras suara ke dalam ruang debat di Hotel Dalton, Makassar, Sabtu (26/10/2024).
Suasana memanas saat paslon SEHATI, yang mendapat giliran kedua, mulai memaparkan visi-misi mereka. Beberapa pendukung SEHATI langsung meneriakkan yel-yel menggunakan toa, memicu protes dari pendukung Munafri “Appi” Harifuddin-Aliyah Mustika Ilham (MULIA), yang menjadi paslon pertama dalam sesi tersebut. “Ada toa yang mereka bawa masuk,” ujar seorang pendukung paslon MULIA kepada media.
Kericuhan mulai terjadi saat pendukung MULIA mendekati barisan SEHATI. Beruntung, petugas keamanan KPU Makassar segera melerai kerumunan dan menyita toa yang digunakan. Namun, akibat situasi yang semakin tak kondusif, moderator menghentikan sementara debat untuk menenangkan suasana.
KPU Kota Makassar langsung mengumumkan rencana evaluasi terkait insiden ini. Anggota KPU Kota Makassar, Abdi Goncing, menegaskan akan mengadakan evaluasi pelaksanaan debat paling lambat pada Minggu (27/10). “Evaluasi ini bertujuan agar insiden serupa tak terulang di debat berikutnya. Kami akan memperketat pengawasan barang bawaan pendukung,” ujarnya.
Menurut Abdi, KPU sebenarnya sudah menetapkan aturan ketat bahwa atribut kampanye yang boleh dibawa hanyalah yang melekat di tubuh. “Kita sudah sepakati tidak ada alat peraga atau benda yang bisa mengganggu jalannya debat. Namun, evaluasi ini akan mempertajam sistem keamanan agar tak ada barang yang lolos pemeriksaan,” tambahnya.
Insiden ini menjadi perhatian serius KPU dan akan dievaluasi ketat untuk debat kedua pada 13 November mendatang. KPU berkoordinasi dengan pihak keamanan guna menegakkan aturan dengan lebih baik.
Di sisi lain, Juru Bicara Tim SEHATI, Bahtiar Maddatuang, menyatakan permintaan maaf dan berjanji untuk mengevaluasi ketertiban relawan. “Kami sudah meminta relawan untuk mematuhi aturan yang berlaku dalam debat, termasuk larangan membawa atribut tambahan,” ungkap Bahtiar.
KPU Makassar juga bekerja sama dengan Bawaslu untuk memantau kepatuhan tim pemenangan paslon terhadap aturan kampanye. Bawaslu akan meninjau apakah ada sanksi yang perlu diberikan. “Jika ada pelanggaran lebih lanjut, Bawaslu akan memberikan arahan,” pungkas Abdi.
Dengan langkah evaluasi ini, KPU berharap agar suasana debat Pilwalkot berikutnya dapat berlangsung kondusif, memberikan ruang bagi paslon untuk menyampaikan gagasan tanpa gangguan dari penonton.
Saksikan siaran ulang debat Pilwali Makassar 2024 di YouTube: