Wartakita.id, MAKASSAR – Makassar International Eight Festival and Forum atau F8 tahun ini sukses terlaksana. Event yang terlaksana pada 11-13 Oktober 2019 lalu ini berhasil menyedot lebih dari satu juta pengunjung dan menggeliatkan perekonomian mikro.
Meski begitu, Founder F8, Moh. Ramdhan “Danny” Pomanto menyebut masih perlu proses penyempurnaan. Dia menegaskan bahwa masih banyak hal yang belum sempat dieksplorasi oleh pihak penyelenggara.
Penyebabnya bukan lain persoalan waktu yang terbatas. Sejatinya F8 yang merupakan program Pemkot Makassar yang masih berada dalam RPJMD 2014-2019, dan masih dalam tahun anggaran berjalan.
“Ini persoalan waktu saja, jadi banyak belum kita eksplor betul. Bukan persoalan ruang atau uang. Setidaknya masih ada waktu untuk mempersiapkan meskipun sempit,” ujar Danny Pomanto saat menghadiri Obrolan Malam Jumat di Kantor media Inikata, Kamis malam (18/10/2019).
Terang Danny Pomanto menjelaskan bahwa F8 bukan milik Pemerintah Kota Makassar belaka, melainkan milik warga Kota Makassar, bahkan milik Indonesia.
“F8 ini Top 10 kalender event 2019 Kemenpar, programnya Pak Jokowi adalah bagaimana mendatangkan 25 juta wisatawan, salah satunya dengan event berkualitas. Lebih dari pada itu, F8 itu punyanya Makassar,” kata Danny Pomanto.
“Sayang sekali jika F8 yang sudah masuk Top 10 harus keluar, padahal banyak event bagus di Indonesia yang berusaha masuk 100 besar, apalagi 10 besar,” sambungnya.
Danny Pomanto tidak ingin pelaksanaan F8 2019 disangkutpautkan dengan ketokohan satu orang ataupun kepentingan politik. Kata dia, ini wujud cintanya kepada warga Kota Makassar.
“F8 ini salah satu bentuk cintaku kepada warga Makassar, jangan dihalangi, F8 bukanji persoalan politik, ini adalah event yang menghidupkan geliat seniman kita, pelaku UKM kita, untuk warga Makassar, itu saja,” ujar Danny.
15 Oktober lalu, Kementerian Pariwisata kembali menetapkan F8 di jajaran Top 10 event andalan Wonderful Indonesia. Kata Danny, meski ditangani swasta dirinya berharap dukungan dari pemerintah.
”Kita tidak boleh tinggi hati meski kita berhasil. Kita tetap butuh dukungan pemerintah untuk F8, untuk masyarakat Makassar. Insya Allah tanggal 23 September tahun depan kita buat yang lebih spektakuler, tunggumi,” tutupnya.