Wartakta.id, MAKASSAR – Wali Kota Tarakan Kalimantan Utara bersama rombongan melakukan kunjungan ke kota Makassar Sulawesi Selatan pada Jumat 2023.
Rombongan pemerintah kota Tarakan itu diterima langsung oleh Wakil Walikota Makassar, Fatmawati Rusdi didampingi Asisten II, Rusmayani Madjid, Kepala Badan Pendapatan Daerah Makassar, Firman Hamid Pagarra dan tim dari Bank Sulselbar.
Wali Kota Makassar, Fatmawati Rusdi menjelaskan kota Makassar dalam beberapa tahun terakhir terus memperbaiki sistem perpajakannnya.
Langkah awal yang dilakukan menuru dia adalah dengan mendata dan memetakan ulang daftar wajib pajak yang ada di Kota Makassar.
“Dengan begitu, wajib pajak dapat terpantau dengan baik. Perpajakan di Kota Makassar dibawahi langsung oleh Bapenda dan dimonitor secara online,”ujar Fatmawati.
Tak hanya itu, kata dia untuk memudahkan pelayanan pajak, Pemkot Makassar melalui Bapenda mengeluarkan satu aplikasi jitu yakni aplikasi Pakinta atau disebut dengan Pajak Terintegrasi Terdigitalisasi.
“Jadi ini dilakukan guna memudahkan layanan akses bayar pajak daerah di Makassar,” ucap Fatmawati.
Sebagai informasi bahwa PAKINTA merupakan aplikasi induk pengecekan dan pembayaran seluruh jenis pajak untuk wajib pajak di Kota Makassar.
Aplikasi yang dijalankan oleh Bapenda Kota Makassar ini sangat memudahkan masyarakat membayar pajak, mulai dari Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Pajak Kendaraan Bermotor, pajak air bawah tanah, pajak reklame, dan pajak lainnya.
Wali Kota Tarakan, Khairul mengatakan kunjungan ke Makassar bersama rombongan untuk studi tiru.
“Kunjungan studi tiru ini terkait keinginan besar Pemerintah Kota Tarakan dalam hal ini untuk memperbaiki sistem perpajakan di kota Tarakan,”bebernya.
Keinginan untuk meniru sistem perpajakan di kota berjuluk Anging Mammiri ini sangat tampak ketika orang nomor satu di Kota Tarakan itu memperhatikan detail setiap penjelasan sistem Pakintaki tersebut.
Dalam pertemuan tersebut, Khairul melontarkan sejumlah pertanyaan. Salah satunya bagaimana meminimalisir daftar wajib pajak PBB yang banyak tidak dihiraukan oleh wajib pajak.
“Setelah beberapa jam kami berbincang dan bertanya tentang sistem, kami tidak salah berkunjung ke Makassar untuk mempelajari sistem perpajakannya,” ungkapnya.
Ia pun sesegera mungkin akan memperbaiki sistem pajak di Kota Tarakan.
“Kita bawa pulang ilmu dari Makassar. Kita pelan-pelan ubah sistem perpajakan kita di sana. Biar kota kita juga semakin maju seperti Makassar,” tukasnya (*)