Wartakita.id MAKASSAR – Sebanyak 20 ton ikan segar hasil tangkapan nelayan Makassar binaan DPP Makassar dikemas dalam kontainer setelah melewati proses pembekuan. Saat ini, DPP Makassar memiliki dua sarana pembekuan di Paotere dan Untia. DPP Makassar juga menargetkan menembus pasar ekspor ikan segar utamanya ke negara – negara Eropa.
“Makassar kaya akan potensi perikanan yang harus dikelola dan dikembangkan secara maksimal. Hasilnya akan berdampak pada peningkatan keaejahteraan warga khususnya nelayan. Apatah lagi jika kita berhasil mengekspornya bukan hanya dalam bentuk ikan segar namun ikan olahan. Nilai ekonominya akan semakin tinggi,” kata Danny.
Potensi hasil tangkapan Makassar sebesar 18.000 ton sementara produksi perikanan lautnya mencapai 12.731 ton dengan nilai produksi Rp 445.949.000.000. Jumlah nelayan Makassar sebanyak 11.497 orang dengan alat tangkap sejumlah 4.934 unit.
Kepala DPP Makassar Rahman Bando memaparkan, dinasnya juga membina kelompok budidaya perikanan yang jumlahnya sebanyak 73 kelompok, perikanan tangkap 140 kelompok, pengolah hasil perikanan 66 kelompok, dan pemasar ikan sebanyak 93 kelompok.
“Selain itu, ada juga budidaya air payau dengan jumlah Rumah Tangga Produksi (RTP) sebanyak 577 yang mengelola areal seluas 995 ha. Realisasi produksi budidaya tambak 538 ton dengan nilai produksi Rp 30.260.000.000,” jelas Rahman Bando.
Selain itu, DPP Makassar juga membina kelompok budidaya air tawar dengan jumlah RTP sebanyak 451 yang mengelola lahan seluas 3.5 ha dengan realisasi produksi 707.6 ton senilai dengan Rp 11.121.750.000.