Ketika FC Barcelona menjuarai Liga Champions 2009 dengan formasi 4-3-3 yang menampilkan Lionel Messi sebagai ‘false nine’ atau striker yang ditarik agak ke belakang. Messi bukan berada di posisi lazim bagi pemain bernomer punggung 9 atau striker. Banyak yang memuji taktik jenius Pep Guardiola.
Tentu saja, bukan Pep sebenarnya yang menemukan sistem itu. Johan Cruyff sendiri saat bermain telah memposisikan dirinya sebagai pemain ‘false nine’. Cruyff selalu berada di belakang dua striker, saat bermain untuk klub Ajax dan tim nasional Belanda di tahun tujuh puluhan. Taktik yang terus dikembangkannya saat tidak lagi turun sebagai pemain namun sebagai pelatih.
Salah satu filosofi taktik ‘diamond’ atau ‘false nine’ atau tiki-taka, bila ingin membantu rekan setim yang sedang berusaha menjebol lawan, jauhi jangan dekati.
Taktik yang memberi arti berbeda pada kata ‘menolong’ secara harfiah. Dengan menjauhi rekan setim, maka pemain tadi membantu membuka ruang gerak dan memposisikan dirinya sebagai striker palsu atau ‘false nine’ yang muncul dari ruang tidak terduga.
Berikut adalah klip dari tahun 2004 di mana Cruyff, dengan bantuan papan tulis, mencoba menjelaskan formasi ‘berlian’ nya dan posisi Van Nilsterooy sebagai pemain ‘false nine’.
Selamat jalan Johan Cruyyf.