MAKASSAR – Hampir semua seniman di Makassar dan Sulawesi Selatan mengenal mendiang.
Rumah mungil dengan pekarangan dan teras yang teduh oleh rimbun daun pohon mangga, menjadi saksi tempat para seniman yang rerata memiliki ego raksasa berdamai dan didamaikan di sana.
Dalam suatu perjumpaan usai magrib di masjid dekat rumahnya, mendiang bersoloroh, setelah memilih pensiun dini dari ASN pertanian, ia kepingin menjadi budayawan.
“Tetapi tidak jadi. Aku baru sadar, ternyata korupsi sudah menjadi budaya kita!” Selorohnya, lalu melanjutkan pulang.
Setelah pensiun dari ASN, selain mengoleksi buku-buku, mendiang juga tekun membuat kliping koran tentang kegiatan kesenian dan kebudayaan di Sulawesi dan Indonesia.
Koleksi kliping korannya menjadi idaman para seniman yang sedang butuh data penelitian atau sekadar bahan membuat portfolio.
Perpustakaan pribadinya memang kecil, tetapi mengoleksi literatur yang kemungkinan besar tidak dapat ditemui di tempat lain.
M. Anis Kaba juga aktif menulis, dan telah menerbitkan buku puisi. Sajak-sajaknya pernah dimuat pada beberapa media antara lain: Mingguan Express Minggu, Mingguan Pos Makassar, Mingguan Patria, Majalah Bawakaraeng, Harian Fajur, Harian Pedoman Rakyat, Jurnal Galeri Puisi Makassar) dan pada Harian Cenderawasih Pos (Jayapura).
Karya-karyanya juga telah dibukukan dalam Antalogi Puisi Ombak Makassar.
Tentang M. Anis Kaba
Anis Kaba lahir 12 April 1942 di Limbung, Gowa. Ia pernah kuliah pada Fakultas Sospol, Jurusan Publisistik, Universitas Hasanuddin, Makassar.
Meraih gelar sarjana muda pada Fakultas Sospol, jurusan limu Komunikasi di Universitas Sam Ratulangi, Manado, tahun 1978.
Ia pertama kali terjun dalam dunia seni tahun 1959 dan mendirikan Organisasi Seniman Muda (ORSENIM) cabang Makassar.
Pak Anis Kaba adalah seorang penyair religius, yang tidak pernah berhenti belajar, tidak pernah berhenti membaca. Di usianya yang senja hingga akhir hayatnya, beliau selalu berusaha menulis terutama puisi.
Selain seorang penulis, Anis Kaba juga seorang pustakawan mandiri yang jumlah ribuan judul. Beliau telah mencatatkan namanya di panggung kesusastraan, khususnya di Sulawesi Selatan.
Selamat jalan, Pak Anis Kaba. Semoga cahaya kebajikan yang kau tebarkan kepada kami akan memudahkanmu menemui Allah azza wajalla.
Muhammad Anis Kaba wafat pada pukul 11.55 WITA, hari Rabu, 3 Januari 2024 di rumah duka Jl. Kelinci No. 6B-6C, Bonto Lebang, Mamajang, Makassar, setelah sempat dirawat inap di RS. Bhayangkara Makassar. Jika keadaan memungkinkan, akan dikebumikan sore ini di Limbung, Gowa.
Menolog
– sebuah renunganhijau daun, hijau lumut
teduh di dalam sujudhijau tanahku, rimbun hutanku
luas lautku, beribu pulaukuhatiku jauh dari kemilau
sujudku terbenam di laut biru.Makassar, 2000 – M. Anis Kaba