Wartakita.id – Insiden yang sedang hangat akhir-akhir ini adalah mengenai maraknya perangkat Samsung Galaxy Note 7 yang terbakar atau meledak. Sejauh ini Samsung Electronics telah mengklaim beberapa perangkat miliknya di Amerika Serikat dan Korea Selatan terbakar.
Hal ini termuat dalam laporan situs berita Korea Selatan, di mana raksasa tekonologi itu telah menghimbau bagi semua pengguna Samsung Galaxy Note 7 segera mengembalikan perangkat ke service center terdekat dan untuk mendapatkan smartphone sementara bagi pengguna.
Hal ini dilakukan oleh perusahaan agar tidak semakin banyak kejadian terbakarnya smartphone. Sementara di Inggris, Samsung menawarkan pertukaran perangkat untuk pelanggan yang telah membeli Galaxy Note 7 dan akan mulai mengirimkan unit baru dari tanggal pembelian 19 Agustus.
“Prioritas nomor satu kami adalah keselamatan pelanggan kami. Kami meminta pengguna untuk mematikan perangkat Galaxy Note 7 mereka dan menukarkan perangkat tersebut sesegera mungkin, ” kata DJ Koh, Presiden Komunikasi Bisnis Mobile dari Samsung dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan di situs resmi perusahaan.
Belum jelas secara pasti apa penyebab banyaknya perangkat yang meledak. Dari hasil investigasi semua kasus 24 di antaranya perangkat meledak secara spontan, dan hanya 0.1 persen kesalahan di temui pada baterai. Samsung telah memberlakukan recall untuk semua negara, dan hanya China saja yang selamat dari recall ini karena Samsung menggunakan jenis baterai yang berbeda pada negara tersebut.
Meski Samsung belum sempat menghadirkan perangkat ini secara resmi di Indonesia, namun jika Anda sudah mendapatkan smartphone ini dari distributor maupun jika Anda mendapatkannya ketika sedang berada di luar negeri, sebaiknya Anda segera mengembalikan perangkat tersebut ke service center Samsung.
Samsung sekali lagi memperingatkan jika perangkat tersebut sangat berbahaya ketika diaktifkan dan ini juga demi keselamatan pengguna. Selain itu, kabar baru beredar bagi pengguna yang belum mengembalikan perangkat ini, Samsung kemungkinan akan mematikan secara remote seluruh unit Galaxy Note 7 yang belum dikembalikan, di mana batas akhir pengembalian paling lambat tanggal 30 September 2016.
Meski kabar tersebut bukan berasal dari Samsung langsung, namun alasan dari kabar tersebut cukup masuk akal, karena itu demi keselamatan para pengguna juga. Awal mulanya kabar ini muncul dari salah satu pengguna Reddit asal Perancis yang mengatakan bahwa Galaxy Note 7 yang bermasalah akan dinonaktifkan dari jarak jauh oleh Samsung setelah tanggal 30 September.
Pengguna Reddit itu juga menyampaikan di mana ia mengklaim jika Samsung telah memberikan informasi kepada sejumlah pengguna di negaranya via email mengenai pergantian unit Galaxy Note 7. Beberapa pengguna yang berhasil dihubungi bakal mendapatkan kiriman unit Galaxy Note 7 baru yang dibarengi pula dengan Samsung Gear VR, di mana aksesoris ini juga telah dijanjikan selama masa pre-order, lengkap dengan sebuah paket kiriman pra-bayar yang dapat digunakan untuk mengirimkan Galaxy Note 7 kembali ke Samsung.
Meski Samsung membantah informasi yang beredar mengenai menonaktifkan Galaxy Note 7 dari jarak jauh, namun tidak tertutup kemungkinan ke depannya mereka melakukan hal itu, karena itu demi menjaga keselamatan para pengguna Galaxy Note 7. Semoga kasus yang menimpa perangkat Galaxy Note 7 tidak terulang lagi.