Peluncuran satelit Telkom 3S atau T3S dijadwalkan Rabu 15 Februari 2017 pukul 04.39 WIB, dari lokasi fasilitas peluncuran di Guiana Space Center, Kourou, Guiana Prancis. Satelit T3S akan dibawa menuju orbitnya dengan roket Ariane 5 ECA VA235 milik Arianespace Europe.
Direktur Network dan IT Solution Telkom, Abdus Somad Arief, menjelaskan, satelit T3S akan membawa 42 transponder aktif yang terdiri atas 24 C-Band transponder, 8 extended C-Band transponder, dan 10 Ku-Band transponder.
Abdus Somad menjelaskan, pembuatan satelit T3S melibatkan perusahaan asal Prancis-Italia, Thales Alenia Space.
“Untuk investasinya, harga normal satelit sekitar US$200-250 juta (Rp2,6-3,3 triliun) untuk seukuran Satelit Telkom 3S,” kata Abus saat pre-event peluncuran satelit T3S di Stasiun Pengendali Utama Satelit PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, Kelapa Nunggal, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Senin 30 Januari 2017.
Satelit T3S akan ditempatkan pada slot orbit 118, yang sebelumnya diisi oleh satelit Telkom 2. Kemudian, satelit Telkom 2 yang masih aktif hingga 2022 akan dialihkan ke orbit slot 157. Satelit T3S akan membawa 42 transponder, lebih banyak dibanding satelit Telkom 1 yang membawa 36 transponder dan satelit Telkom 2 dengan 24 transponder.
Telkom-3S adalah satelit komunikasi geostasioner milik Indonesia. Satelit Geostasioner adalah Satelit buatan yang ditempatkan pada posisi diatas equator dan bergerak mengelilingi bumi dengan lintasan berbentuk lingkaran yang memiliki sumbu rotasi sama dengan bumi. Telkom-3S merupakan setelit pengganti satelit Telkom-3 yang gagal mencapai orbit di 118° bujur timur pada pertengahan tahun 2012. Setelit Telkom-3S merupakan satelit keempat milik Telkom setelah Telkom-1, Telkom-2, dan Telkom-3.