Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Prof Zudan Arif Fakrulloh mengawali hari pertamanya berkantor dengan memimpin apel Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-116. Di hadapan ASN, Zudan menegaskan akan mendorong transformasi digital hingga penghijauan selama memimpin Sulsel.
”Saya juga mengajak mari transformasi digital kita lakukan lebih cepat lagi. Apa yang sudah rekan-rekan kerjakan di Sulsel, sudah sangat hebat, luar biasa. Mari kita percepat dengan penerapan digitalisasi tata kelola pemerintahan,” kata Zudan di lapangan upacara Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Senin (20/5/2024).
Zudan mengatakan, digitalisasi membantu percepatan dalam melakukan pelayanan terhadap masyarakat. Zudan meminta kebijakan serupa juga diterapkan di instansi kabupaten dan kota di Sulsel.
”Saya mengajak mulai hari ini saya tolong dibantu untuk tidak lagi menggunakan tandatangan basah dan cap. Gunakan tanda tangan elektronik, digital signature untuk semua naskah saya. Dengan demikian, kita bisa bekerja cepat, bisa bekerja dari mana pun,” tuturnya.
”Tidak lagi terbatas pada jarak, waktu, dan ruang. Saya mengajak, mari kita bergerak lebih cepat untuk digitalisasi tata kelola pemerintahan di provinsi dan 24 kabupaten/kota di Sulsel,” sambung Zudan.
Pada kesempatan yang sama, Zudan juga mengajak masyarakat Sulsel menyongsong ekonomi biru dan hijau yang termaktub dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Pemprov Sulsel. Ekonomi biru dan hijau ini menitikberatkan pada kelestarian lingkungan di Sulsel.
”Kedua, dalam rangka menyongsong ekonomi biru di Sulsel yang akan kita gerakkan 2025. Ekonomi biru atau disebut dalam RKPD-RPJMD, ekonomi hijau dan biru, itu syaratnya adalah lingkungan yang lestari. Maka di Hari Kebangkitan Nasional, hari kebangkitan kedua menuju Indonesia Emas, mari kita lestarikan bumi Sulsel,” tuturnya.
Dia turut mendorong agar 2,9 juta kepala keluarga yang ada di Sulsel untuk melakukan gerakan menanam satu pohon. Menurutnya, hal ini merupakan langkah yang sederhana untuk mencapai tujuan tersebut setiap bulan.
”Langkahnya sederhana. Data kependudukan menunjukkan bahwa di Sulsel ini, terdapat 2,9 juta kepala keluarga. Kalau kita menanam, 1 kepala keluarga, 1 pohon saja. Maka akan bertambah 2,9 juta pohon baru yang kita tanam. Ini akan mendukung upaya pelestarian bumi Sulsel,” bebernya.
Kendati demikian, Zudan mengaku langkah ini mungkin tidak mudah untuk dilakukan oleh masyarakat. Dengan begitu, dia pun meminta agar semua pihak menyampaikan pesan ini kepada seluruh masyarakat.
”Kita namanya perlu gerakan bersama. Kita ajak semua kepala OPD, semua ASN, guru, imam masjid, para pendakwah, para pembawa risalah untuk sampaikan ke masyarakat. Mari kita lestarikan bumi Sulsel,” ungkapnya.
”Tentu kita harus mengajak bersama-sama. Mulai dari sekolah-sekolah. TK, SD, SMP, SMA, pesantren, kampus-kampus, kantor pemerintah, 1 rumah tangga 1 pohon. Yang tidak punya tanah, boleh menamam dalam pot. Prinsipnya tanami Sulsel. 1 rumah 1 pohon. 1 bulan 1 pohon. Nanti diberikan, bagi bibit,” lanjut Zudan.