Wartakita.id, MAKASSAR – PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) wilayah IV Makassar, Sulawesi Selatan akan mempertahankan `Dwelling Time` atau waktu bongkar muat barang maksimal 2,5 hari sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo.
“Kami terus berupaya melakuka penurunan dwelling time dengan membentuk desk yang tidak hanya melibatkan pelaku usaha tetapi dari pemerintah maupun pihak kepolisian,” papar Direktur Utama PT Pelindo IV, Doso Agung dalam ekspos Dwelling Time di kantor Pelindo VI, Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (18/11/2016).
Dengan demikian, kata Doso, seluruh hambatan yang ada bisa segera diatasi dengan dwelling time yang saat ini di kisaran stabil antara 2,5 hari atau di bawah 2,5 hari.
“Ini berarti telah memenuhi keinginan bapak Presiden Jokowi seperti yang disampaikan beberapa waktu lalu saat peresmian Jakarta New Port,” paparnya kepada wartawan.
Selain itu pihaknya berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi, Polda Sulsel, Otoritas Pelabuhan, Bea Cukai, Karantina, Perindustrian dan Perdagangan karena keberhasilan dwelling time di pelabuhan Makassar.
“Saya berharap supaya semua pihak terus menjaga kondisi ini untuk dapat dipertahankan diangka maksimal 2,5 hari. Informasi terakhir diperoeh dwelling time Pelindoa IV telah menyentuh diangka 2,48 hari,” sebutnya mengkalim.
Sementara Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo hadir pada kesempatan itu mengatakan sejauh ini pihaknya juga berusaha melakukan peningkatan ekspor sejalan dengan dwelling time di Pelabuhan Makassar kian membaik.
“Capaiannya saat ini sudah sampai 2,48 hari. Tentu saha ini angka terendah dari semua pelabuhan utama di Indonesia. Semoga tetap dipertahankan,” kata Gubernur Sulsel dua priode ini.
Meski demikkian, pihaknya senantiasa memfokuskan pada keunggulan komoditas ekspor pada basis sektor pertanian, perkebunan, dan perikanan untuk di kirimkan ke luar negeri.
“Dengan mempertahankan dwelling time, tentu peningkatan aktivitas ekspor kita akan semakin lancar. Selain nilai ekspor semakin membaik juga menjadi nilai tambah, kebijakan ini sangat berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi kita di daerah,” ungkap dia.
Kepala Polisi Daerah Sulawesi Selatan Inspektur Jenderal Polisi Anton Charliyan juga hadir dalam kegiatan itu mengemukakan selama ini pihaknya tidak hanya berperan sebagai keamanan dalam masyarakat, tetapi ikut andil dalam kelancaran perekonomian daerah dan negara.
“Kami tentu berperan aktif dalam penurunan dwelling time maupun peningkatan ekonomi di Sulsel. Kami selalu mengawasi bila terjadi hambatan dalam proses dwelling time atau waktu bongkar muat termasuk terlibat dalam pelabuhan Makassar untuk mempertahankan itu,” ucapnya.
Anton juga menghimbau agar semua pihak tidak lagi melakukan Pungutan Liar atau Pungli diluar ketentuan karena akan ditindak tegas termasuk dalam kegiatan yang tidak ada pelayanannya.
“Pokoknya yang tidak ada dalam ketentuan dalam pelayanan tidak boleh ada pungutan atau masuk Pungli maka segera ditinda tegas untuk diproses hukum karena dianggap menghambat waktu bongklar muat atau dwelling time,” tegasnya.