Astronot pertama Turki, Kolonel Alper GEZERAVC I, mulai menjalankan misi luar angkasa di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang diluncurkan pada 18 Januari 2024.
Masyarakat Turki dengan penuh semangat mengikuti peluncuran tersebut melalui tenda sains dan teknologi yang didirikan di depan umum, siaran TV, dan postingan media sosial.
Presiden Recep Tayyip Erdoğan melakukan percakapan video dengan astronot Turki pertama, Alper Gezeravcı, yang saat ini berada di Stasiun Luar Angkasa Internasional sebagai bagian dari “Misi Luar Angkasa Berawak Pertama”.
Sebagai bagian dari fase pertama Program Luar Angkasa Nasional , “Misi Luar Angkasa Berawak Pertama”, Gezeravcı akan berkomunikasi dengan Türkiye setidaknya 7 kali selama misinya di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Hubungan pertama dalam kerangka ini dibangun dengan Presiden Recep Tayyip Erdoğan.
Berbicara kepada Presiden Erdoğan, Gezeravcı berkata, “Saya telah memulai eksperimen kami sesuai dengan jadwal yang direncanakan. Sepanjang misi saya di sini, saya akan menyelesaikan semua eksperimen ini dan mendokumentasikan hasilnya untuk dibawa kembali ke negara kami. Saya telah beradaptasi dengan lingkungan di ISS dengan sangat cepat. Saya melanjutkan pekerjaan saya sesuai rencana.”
Erdoğan menanggapi Gezeravcı dengan mengatakan, “Sebagai pilot yang dilatih oleh Angkatan Udara Turki , Anda adalah kandidat yang paling cocok untuk misi ini. Namun, kali ini, Anda telah melampaui ketinggian yang Anda lepas landas sebagai pilot. Anda telah mengalami perjalanan yang menantang.”
Erdoğan bertanya kepada Gezeravcı, “Anda berada sekitar 400 kilometer jauhnya dari Bumi dalam lingkungan gravitasi nol . Bagaimana situasi ini memengaruhi Anda?”
Gezeravcı menjawab: “Perbedaan paling signifikan yang memisahkan lingkungan di ISS dari Bumi adalah gayaberat mikro. Kami segera mulai merasakan beberapa perubahan nyata pada tubuh kami sejak kami naik ke luar angkasa. Misalnya, di sini, darah yang seharusnya normal menyebar ke seluruh tubuh kita cenderung menumpuk di bagian atas tubuh. Masalah penglihatan bisa terjadi karena perubahan tekanan. Untungnya, saya belum mengalami tanda-tanda tersebut sejauh ini. Saya menerapkan program latihan khusus.
Para ilmuwan terus melakukan penelitian untuk memahami dampaknya dan banyak lagi, serta untuk mengembangkan tindakan pencegahan. Di sini, saya melakukan beberapa eksperimen dan mengumpulkan data.”
“Sangat berharga bagi kami bahwa misi luar angkasa berawak pertama kami adalah misi ilmiah . Oleh karena itu, para ilmuwan Turki akan berkontribusi pada penelitian yang akan memberikan kontribusi penting pada literatur ilmiah. Saya berharap eksperimen yang Anda lakukan di berbagai bidang akan ada. berhasil diselesaikan,” kata Erdoğan menutup.
Siapakah Astronot Alper GEZERAVCI?
Lahir pada tanggal 2 Desember 1979, di Silifke, Mersin, Alper GEZERAVCI menyelesaikan pendidikan sarjana Teknik Elektronika di Akademi Angkatan Udara.
Kemudian, ia mengejar gelar master di Institut Teknologi Angkatan Udara di Pangkalan Angkatan Udara Wright-Patterson.
Menjabat sebagai pilot tempur militer selama 15 tahun, ia menjalankan peran sebagai pilot F-16. Selain penerbangan militer, ia bekerja sebagai kapten pilot di Turkish Airlines selama 7 tahun.
Pada tugas terakhirnya, beliau menjabat sebagai inspektur standardisasi dokumen pelatihan TNI AU dan melakukan pemeriksaan penerbangan pelatihan pilot F-16.
Tugas yang Harus Dilakukan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS):
Alper GEZERAVCI, dalam misi ISS selama 14 hari, akan melakukan berbagai eksperimen yang ditugaskan oleh universitas. Tiga belas eksperimen mulai dari kesehatan manusia hingga studi biologi akan dilakukan di luar angkasa.
Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) berfungsi sebagai laboratorium yang dirancang untuk menampung berbagai penelitian ilmiah, teknologi, dan luar angkasa. Tugas di ISS umumnya meliputi:
Penelitian Ilmiah:
ISS berfungsi sebagai laboratorium dalam kondisi gayaberat mikro, memungkinkan dilakukannya berbagai eksperimen ilmiah di bidang biologi, fisika, ilmu material, dan bidang lainnya.
Penelitian Medis: Studi tentang pengaruh luar angkasa terhadap kehidupan dan dampak perjalanan luar angkasa jangka panjang terhadap kesehatan manusia sedang dilakukan. Penelitian ini sangat penting untuk misi luar angkasa jangka panjang di masa depan.
Pengembangan Teknologi Luar Angkasa:
ISS digunakan sebagai platform untuk mengembangkan teknologi luar angkasa. Penelitian meliputi pengujian material di luar angkasa, kemajuan teknologi robotik, dan studi di bidang teknik luar angkasa.
Pengamatan Iklim dan Lingkungan:
ISS digunakan untuk memantau berbagai variabel iklim dan lingkungan dari orbit bumi, sehingga berkontribusi pada peningkatan pemahaman tentang perubahan iklim dan faktor lingkungan.
Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan:
ISS berfungsi sebagai sumber pendidikan dan inspirasi bagi generasi muda dan pelajar. Studi terkait ruang angkasa bertujuan untuk mempromosikan pendidikan STEM (Sains, Teknologi, Teknik, dan Matematika) dan mendorong minat generasi muda terhadap ruang angkasa.
Kolaborasi Internasional:
Sebagai proyek yang melibatkan banyak negara, ISS memupuk kerja sama internasional. Astronot dan ilmuwan dari berbagai negara berkumpul di ISS untuk berkolaborasi dalam proyek bersama.
ISS telah menjadi pusat penelitian luar angkasa, menyediakan data dan informasi berharga di bidang sains, teknologi, dan eksplorasi luar angkasa.