Wartakita, Palopo – Memasuki Hari pertama bulan puasa ramadhan, para pedagang dadakan di pasar ramadhan depan pusat Niaga Kota Palopo tumpah ruah menawarkan aneka makanan khas yang dinikmati saat berbuka maupun sesudah berbuka puasa.
Pedagang di pasar ini hanya berjualan dua jam yang dibuka mulai pukul 16.00 hingga waktu berbuka puasa, dalam dua jam saja pedagang bisa meraup untung yang luar biasa. Jenis makanan atau Takjil yang dijual seperti Barongko, kue Lapis, pisang Goreng, Katirrisallang, Katirrimandi, es buah, Pisang Ijo, dan sebagainya.
Selain itu jenis makanan setelah berbuka puasa juga tersedia, seperti sayuran dari daun ubi sayuran lawak yang dibuat dari jantung pisang dicampur ikan mentah yang diberi larutan cuka, garam dan cabe serta Daging Dangkot yang terbuat dari daging Bebek dicampur Lengkuas, Kapurung dari sagu yang dicampur kuah ikan atau daging dan sayuran, selain itu makanan lainnya seperti tahu tempe ikan bakar bandeng ikan bakar cakalang dan aneka gorengan semua tersedia di pasar ramadhan ini harganyapun terjangkau dengan rata rata 10 ribu rupiah per porsi.
Menurut pedagang, Hadi Jamal, mengatakan bahwa memasuki hari pertama hingga 10 ramadhan, mereka mengejar momen ini untuk meraup untung yang besar.
“Seperti tahun tahun sebelumnya, dihari pertama hingga 10 ramadhan, pembeli luar biasa, dan keuntungan Alhamdulillah lumayan, “ ucapnya.
Menurutnya keuntungan rata rata untuk setiap porsi makanann bisa mencapai hingga 400 ribu rupiah per jenis makanan.
“Harga rata rata setiap porsi makanan seperti Kapurung, lawak, sayur daun ubi, seharga sepuluh ribu rupiah, jelasnya.
Sementara itu seorang ibu rumah tangga yang melakukan transaksi, Anianti, mengatakan bahwa dirinya memilih membeli makanan atau jenis kue di pasar Ramadhan karena lebih praktis dan harga terjangkau.
“Selkain karena rasanya yang sedap, juga praktis untuk membeli makanan atau minuman disini, apalagi dibulan puasa butuh hiburan seperti berbelanja ringan setelah merasakan kecapean mengurus urusan rumah tangga,” pungkasnya. (Amir/Jurnalis Warga)