MAKASSAR, Wartakita.id – Mimpi panjang itu akhirnya tuntas di Februari 2025. Rel kereta api yang membelah karst Maros dan Pangkep kini tidak hanya berhenti di stasiun penumpang, tapi menusuk langsung ke jantung logistik Indonesia Timur: Makassar New Port (MNP).
Ini adalah pencapaian infrastruktur paling monumental di Sulsel dekade ini. Truk-truk kontainer yang biasanya “mencekik” jalan poros Maros-Makassar kini berkurang drastis.
Semen Tonasa dan Bosowa kini punya jalur tol khusus via rel. Data pelindo menunjukkan penurunan biaya logistik (logistic cost) hingga 20% untuk komoditas semen dan curah kering.
Namun, di sisi angkutan penumpang, tantangan masih menganga. Okupansi kereta api penumpang rute Makassar-Parepare di hari kerja masih berkisar di angka 40-50% sepanjang 2025. Budaya masyarakat Sulsel yang masih sangat bergantung pada kendaraan pribadi (private car oriented) menjadi tantangan.
Integrasi moda transportasi lanjutan (shuttle bus) dari stasiun ke pusat kota Makassar dan Parepare yang belum maksimal menjadi keluhan utama. Tahun 2025 membuktikan bahwa membangun rel itu “mudah”, yang susah adalah mengubah budaya transportasi masyarakat.























