Oktober 2024 menjadi bulan yang penuh dengan fenomena langit spektakuler yang sayang untuk dilewatkan. Dari Supermoon hingga gerhana matahari cincin dan hujan meteor, langit di bulan ini siap memanjakan para pecinta astronomi di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Salah satu yang paling dinantikan adalah Supermoon Hunter’s Moon yang akan terjadi pada 17 Oktober 2024. Fenomena ini diprediksi akan menjadi Bulan purnama terbesar sepanjang tahun. Menurut Thomas Djamaluddin, profesor riset astronomi dan astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Hunter’s Moon bisa disaksikan di langit Indonesia pada malam hari, mulai dari waktu Maghrib hingga jelang fajar.
Supermoon: Bulan Purnama Terbesar 2024
Hunter’s Moon, yang dikenal juga sebagai Bulan Pemburu, dinamai oleh masyarakat Barat karena sering muncul pada musim berburu sebelum musim dingin tiba. Bulan ini akan berada pada posisi terdekat dengan Bumi, yakni sekitar 357.364 kilometer. Hal ini menyebabkan Hunter’s Moon tampak 15% lebih besar dan 30% lebih terang dibandingkan purnama biasa.
Supermoon adalah istilah yang menggambarkan ketika Bulan berada pada jarak terdekat dari Bumi selama fase purnama. Akibatnya, Bulan terlihat lebih besar dan terang dari biasanya. Menariknya, meski terlihat megah, Supermoon Hunter’s Moon juga dapat berdampak pada kenaikan permukaan air laut, sehingga masyarakat diimbau oleh BMKG untuk waspada terhadap fenomena ini.
Gerhana Matahari Cincin – 2 Oktober 2024
Sebelum Supermoon muncul, fenomena Gerhana Matahari Cincin sudah terlebih dahulu terjadi pada 2 Oktober 2024. Gerhana ini terjadi ketika Bulan berada terlalu jauh dari Bumi untuk menutupi Matahari sepenuhnya, sehingga menghasilkan lingkaran cahaya atau “cincin api” di sekitar Bulan yang gelap.
Gerhana ini akan dimulai di Samudra Pasifik dan melintasi bagian selatan Chili dan Argentina hingga mencapai Antartika. Meski wilayah Indonesia tidak termasuk dalam jalur gerhana total, sebagian wilayah di Indonesia tetap bisa menyaksikan gerhana sebagian dengan bantuan teleskop.
Hujan Meteor Draconid – 7 Oktober 2024
Tak kalah menarik, pada 7 Oktober, langit akan dihiasi dengan Hujan Meteor Draconid. Meskipun hanya menghasilkan sekitar 10 meteor per jam, Draconid menarik karena puncak hujan meteornya bisa disaksikan pada sore hari, berbeda dengan kebanyakan hujan meteor yang biasanya terlihat saat dini hari. Hujan meteor ini dihasilkan dari sisa debu komet 21P Giacobini-Zinner dan dapat dinikmati dengan mata telanjang di tempat yang minim cahaya, seperti daerah pegunungan atau pantai.
Hujan Meteor Orionid – 21-22 Oktober 2024
Oktober 2024 juga akan diramaikan dengan Hujan Meteor Orionid, yang puncaknya diprediksi terjadi pada malam 21 hingga pagi 22 Oktober. Orionid berasal dari sisa-sisa debu Komet Halley, salah satu komet paling terkenal dalam sejarah. Pada puncaknya, hujan meteor ini bisa menghasilkan hingga 20 meteor per jam dengan kecepatan mencapai 66 kilometer per detik.
Pengamat bisa menyaksikan hujan meteor ini di langit tanpa bulan, sehingga peluang untuk melihat meteor jatuh menjadi lebih besar. Orionid bersinar dari arah konstelasi Orion, salah satu rasi bintang yang mudah dikenali di langit malam.
Menikmati Keindahan Langit Oktober
Bagi para penggemar astronomi, bulan Oktober 2024 menawarkan berbagai kesempatan untuk menyaksikan keindahan fenomena langit yang menakjubkan. Dari Supermoon Hunter’s Moon hingga Hujan Meteor Orionid, fenomena-fenomena ini bisa dinikmati dengan mudah di berbagai lokasi di Indonesia. Pastikan Anda memilih tempat yang bebas polusi cahaya agar dapat menikmati momen langit terbaik di bulan ini.
Tidak hanya memanjakan mata, peristiwa-peristiwa ini juga mengingatkan kita akan betapa luas dan megahnya alam semesta yang kita huni. Jadi, siapkan kamera atau teleskop Anda, dan nikmati pertunjukan luar angkasa yang tak terlupakan di bulan Oktober ini!