Memasuki tahun 2024, Kelompok Masyarakat (Pokmas) kelurahan Karangpanimbal, kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, melakukan awal tahun dengan menggelar Tawasulan di situs budaya Singaperbangsa.
“Tawasulan ini sebagai wujud ungkapan rasa syukur atas selesainya pekerjaan pembangunan tangga di area situs. Kegiatan ini juga sekaligus upaya pelestarian sejarah dan budaya,” ujar ketua Pokmas Kelurahan Karangpanimbal, Lukmawan, melansir pasundannews.com, Minggu (7/1/2024).
Sementara itu, Juru Kunci Situs Budaya Singaperbangsa, Mamat Rahmat, menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan ini untuk memperkuat ikatan emosional masyarakat dengan warisan budaya yang ada.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan generasi muda dapat lebih memahami dan menghargai akar budaya yang telah menjadi bagian integral dari identitas kelurahan Karangpanimbal,” ujar Mamat.
Mamat Rahmat berharap agar Tawasulan menjadi momentum untuk membangun kesadaran kolektif dalam menjaga dan merawat situs budaya.
“Kami juga berharap setiap langkah yang diambil dalam kegiatan ini dapat memberikan dampak positif dalam pelestarian warisan leluhur kita,” ujarnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Sekda Kota Banjar, Soni Harison, yang memberikan dukungan penuh terhadap upaya pelestarian budaya.
Hadir pula dalam acara ini jajaran aparatur kelurahan Karangpanimbal, tokoh budaya, pemuda, dan sejumlah masyarakat setempat.
“Kebersamaan di dalam Tawasulan ini menjadi simbol kepedulian bersama dalam menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya yang turun-temurun,” katanya.
Soni juga menyampaikan apresiasi atas inisiatif keluarga besar Karangpanimbal yang sudah menyelenggarakan dan memperkuat ikatan dengan sejarah melalui Tawasulan.
“Semangat seperti ini perlu kita dorong agar budaya kita tetap hidup dan menjadi warisan berharga bagi generasi mendatang,” ucap Sekda Kota Banjar.
Dengan suksesnya Tawasulan di Situs Budaya Singaperbangsa, diharapkan kegiatan serupa akan menjadi inspirasi bagi masyarakat lainnya untuk turut serta aktif dalam pelestarian warisan budaya lokal.
Mengutip kompasianer, Lutfi Riana Setiadi, petilasan Adipati Singaperbangsa merupakan situs sejarah yang terletak di desa Ciranggon lebih tepatnya berada disamping aliran sungai anak Citarum.
Petilasan ini terbentuk saat terjadi pemberontakan kekuasaan Adipati Singaperbangsa dan bawahannya Aria Wirasaba terhadap Trunajaya.
Adipati Singaperbangsa merupakan anak dari Adipati Kertabumi III yang berasal dari Kerajaan Galuh dan merupakan turunan langsung dari Prabu Geusan Ulun, penguasa kerajaan Sumedang Larang.
Adipati Kertabumi III berhasil mengusir pangeran Nagaragan dari banten dan berhasil menguasai wilayah karawang, setelah peristiwa tersebut Adipati Kertabumi III mendapat hadiah berupa keris yang bernama “Karosinjang” dan diminta tetap menguasai wilayah karawang sebagai wakil Sultan Agung dari Mataram.
Namun sebelum menyelesaikan tugasnya Adipati Kertabumi III meninggal dunia di Galuh, dan melalui Piagam Pelat Kuning Kandang Sapi Gede, Sultan Agung mengangkat Singaperbangsa sebagai penguasa selanjutnya diwilayah Karawang dengan gelar Adipati Kertabumi IV.
Pengangkatan Singaperbangsa ini merupakan titik awal terbentuknya Kabupaten Karawang dan Adipati Singaperbangsa sebagai Bupati pertamanya.