Minggu, 20 Juli 2025
  • beranda
  • kontak
  • layanan
  • beriklan
  • privasi
  • perihal
WartakitaID
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • KESEHATAN
    • KEUANGAN
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
    • GLOBAL
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • SEPAK BOLA
  • TEKNOLOGI
  • OTOMOTIF
  • KONTAK
No Result
View All Result
WartakitaID
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • KESEHATAN
    • KEUANGAN
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
    • GLOBAL
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • SEPAK BOLA
  • TEKNOLOGI
  • OTOMOTIF
  • KONTAK
No Result
View All Result
WartakitaID
No Result
View All Result
Home Seni Budaya

Tema Google Doodle: Hari Kapal Phinisi Sedunia

Perahu layar tradisional dari Sulawesi Selatan

by Redaktur
07/12/2023
in Seni Budaya, Tekno
Reading Time: 4 mins read
A A
Tema Google Doodle: Hari Kapal Phinisi Sedunia

UNESCO menetapkan seni pembuatan kapal Pinisi sebagai Karya Agung Warisan Manusia yang Lisan dan Takbenda pada Sesi ke-12 Komite Warisan Budaya Unik pada tanggal 7 Desember 2017.

Pinisi adalah jenis perahu layar tradisional yang berasal dari Sulawesi Selatan. Perahu ini merupakan hasil dari teknologi tradisional masyarakat Bugis-Makassar. Kabupaten Bulukumba terkenal dengan pembuat kapal Phinisi.

#MayDay Bagaimana Digitalisasi Mengubah Nasib Buruh Indonesia: Antara Peluang dan Ancaman

Eropa Gelap Gulita: Misteri Blackout Terbesar di Era Modern

Indonesia Maju: Hukum sebagai Panglima, Pendidikan sebagai Fondasi

Ketika Istanbul Berguncang 6,2 SR saat perayaan Hari Anak

Ciri khas perahu pinisi adalah:

  • Memiliki dua tiang layar utama
  • Tujuh buah layar
  • Tiga layar di ujung depan
  • Dua layar di tengah
  • Dua layar di belakang
Pengecat tiang kapal Phinisi (Foto: AB/wartakita)

Seperti banyak kapal layar Indonesia, kata ‘pinisi’ hanya menyebut jenis sistem layar, dan tidak merujuk pada bentuk lambung kapal yang menggunakan layar tersebut. Kapal dengan layar pinisi sebagian besar dibangun oleh masyarakat desa Ara yang berbahasa Konjo (perpaduan bahasa Makassar dan Bugis), sebuah desa di Kecamatan Bontobahari, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, dan banyak digunakan oleh pelaut Bugis dan Makassar sebagai kapal kargo.

Pada tahun-tahun sebelum hilangnya angkutan bertenaga angin dalam rangka motorisasi armada perdagangan tradisional Indonesia pada tahun 1970/80-an, armada kapal yang menggunakan sistem layar pinisi adalah kapal layar Indonesia terbesar.

Ada berbagai tradisi lokal yang mengklaim asal mula kata ‘pinisi’ dan jenis kapal yang lebih awal, namun banyak di antaranya hanya dapat ditelusuri kembali ke dua hingga tiga dekade terakhir.

Pembuat kapal Ara dan Lemo-Lemo, pusat pembuatan kapal kedua di wilayah tersebut, menghubungkan kemahiran mereka dalam arsitektur kapal laut (dan, tergantung pada sumbernya, pembuatan pinisi pertama) pada Sawerigading, salah satu protagonis utama dalam epos Bugis Sureq Galigo: Untuk menghindari hubungan inses yang akan terjadi ketika dia jatuh cinta dengan saudara kembarnya, Sawerigading diberikan sebuah kapal yang dibangun secara ajaib untuk berlayar ke tempat di mana seorang gadis yang mirip dengannya dikatakan tinggal; ketika dia melanggar janjinya untuk tidak pernah kembali, kapal itu tenggelam; lunas, rangka, papan, dan tiangnya, yang terdampar di pantai ketiga desa, dipasang kembali oleh penduduk setempat, yang dengan demikian belajar cara membuat dan berlayar kapal.

Perlu dicatat bahwa dalam epos itu Sawerigading kembali ke tanah airnya, bersama dengan istrinya yang baru ditemukan dan menjadi penguasa dunia bawah, dan bahwa istilah pinisi tidak muncul dalam manuskrip mana pun yang dapat diakses dari cerita. Dapat dipahami, mitos itu mendukung masyarakat Bontobahari dalam ketergantungan mereka pada pembuatan kapal sebagai cara hidup, membenarkan monopoli mereka pada pembangunan kapal semacam itu.

Menurut sebuah tradisi setempat, nama pinisi diberikan oleh seorang raja Tallo, I Mangnginyarrang Daéng Makkiyo, kepada perahunya. Namanya berasal dari dua kata, yaitu “picuru” (artinya “contoh yang baik”), dan “binisi” (sejenis ikan kecil, lincah dan tangguh di permukaan air dan tidak terpengaruh oleh arus dan ombak).

Sumber lain menyatakan bahwa nama pinisi berasal dari kata panisi (kata Bugis, berarti “sisip”), atau mappanisi (menyisipkan), yang mengacu pada proses mendempul. Karena lopi dipanisi berarti perahu yang disisip/didempul, telah disarankan bahwa kata panisi mengalami perubahan fonemis menjadi pinisi.

Nama itu juga mungkin berasal dari pinasse, kata Jerman dan Perancis yang menandai kapal layar ukuran sedang (bukan kata Inggris pinnace yang pada waktu itu menandai sejenis sekoci dayung dan bukan sebuah perahu layar). Kata ini diserap menjadi pinas atau penis oleh orang Melayu setelah tahun 1846.

Sebuah cerita yang mungkin tentang asal usul nama dan jenis kapal didasarkan pada laporan R. S. Ross, saat itu pemilik kapal uap EIC Phlegeton, yang pada kesempatan berkunjung ke Kuala Terengganu, Malaysia, pada tahun 1846 menyaksikan sekunar yang dibangun secara lokal oleh “beberapa penduduk asli yang telah belajar seni pembuatan kapal di Singapura, dan [dibantu] oleh tukang kayu [Tiongkok]”, yang diduga telah menjadi pola dasar untuk pinas atau pinis Terengganu.

Tradisi Melayu menyatakan bahwa sekunar ini dibangun atas nama Baginda Omar, Sultan Terengganu (memerintah 1839–1876), mungkin di bawah arahan atau dengan banyak bantuan oleh seorang penjelajah pantai Jerman atau Prancis yang telah “mencapai Terengganu, melalui Malaka dan Singapura, mencari opium cum dignitate”,[15] menjadi pola dasar ‘sekunar Melayu’: pinas/pinis Terengganu, yang pada masa ini memakai layar jung Tiongkok, sampai pergantian abad ke-20 umumnya dipasang dengan layar gap-keci.

Namun, sekitar waktu yang sama, sumber-sumber Belanda mulai mencatat jenis baru kapal layar yang digunakan secara lokal yang didaftarkan oleh syahbandar di bagian barat Kepulauan Melayu sebagai ‘penisch’, ‘pinisch’, atau ‘phinis’ pada akhir abad ke-19 penggunaan kapal semacam itu rupanya telah menyebar ke Bali, Kalimantan dan Sulawesi.

Kata itu sendiri mungkin diambil dari pinasse atau peniche bahasa Belanda, Jerman atau Prancis, pada saat itu merupakan nama untuk kapal layar berukuran kecil hingga sedang yang agak tidak ditentukan. Kata ‘pinnace’ dalam bahasa Inggris sedari abad ke-18 merujuk pada salah satu kapal yang dibawa kapal perang atau kapal dagang yang lebih besar. (disarikan dari berbagai sumber)

Tags: Google doodlephinisiwartakita
Share7Tweet4Send
Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger Diskon Referral 20% Cloud Professional Hostinger

ARTIKEL TERKAIT

Cara Menambah Duit di Dunia Digital untuk PNS

Cara Menambah Duit di Dunia Digital untuk PNS

02/03/2020
Apa Itu AI? Peran dan Manfaat AI dalam Kehidupan Sehari-hari

Apa Itu AI? Peran dan Manfaat AI dalam Kehidupan Sehari-hari

02/06/2025
launching xl prioritas di kota makassar, prioritaskan pelanggan makassar

Launching XL PRIORITAS di Kota Makassar, prioritaskan pelanggan Makassar

12/02/2016
Ratusan Orang Ikut Casting Film “Karunrung 1995”

Ratusan Orang Ikut Casting Film “Karunrung 1995”

29/10/2023
Next Post
Pemprov dan BPN Sulsel Bersinergi Perkuat Tim Penataan Aset

Pemprov dan BPN Sulsel Bersinergi Perkuat Tim Penataan Aset

Kesaksian Anak Perempuan Korban Pembunuhan di Maros

Kesaksian Anak Perempuan Korban Pembunuhan di Maros

Indira Yusuf Ismail Dampingi DWP Kota Makassar Studi Tiru ke Jawa Timur

Indira Yusuf Ismail Dampingi DWP Kota Makassar Studi Tiru ke Jawa Timur

PSM Makassar Mogok Latihan Jelang Menjamu Bhayangkara FC

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

I agree to the Terms & Conditions and Privacy Policy.

TERPOPULER-SEPEKAN

  • 10 Model Rambut Pria yang Cocok Untuk Menutupi Pipi Chubby 💈✂️

    10 Model Rambut Pria yang Cocok Untuk Menutupi Pipi Chubby 💈✂️

    3026 shares
    Share 1210 Tweet 757
  • Spesifikasi Rekomendasi PC untuk Main Minecraft Java Edition

    1590 shares
    Share 636 Tweet 398
  • Smoothing dan Coloring Bersamaan Bisa Merusak Rambut?

    3276 shares
    Share 1310 Tweet 819
  • 10 Parfum Pria Terbaik 2024: Aroma Elegan untuk Pria Percaya Diri

    1186 shares
    Share 474 Tweet 297
  • Cara Mendapatkan YouTube Music Premium Tanpa Berlangganan

    1021 shares
    Share 408 Tweet 255
  • Vespa Rilis Vespa Primavera dan Vespa Sprint 2024 Terbaru, Berkelas!

    534 shares
    Share 214 Tweet 134
  • Pertumbuhan Ekonomi Indonesia ditargetkan 5,3%-5,6% pada 2025

    265 shares
    Share 106 Tweet 66
  • FOTO : Budaya Membangun Rumah Secara Gotong-royong

    301 shares
    Share 120 Tweet 75
  • Tips Praktis Mengatasi Android TV Lemot: Bikin Nonton Makin Lancar

    781 shares
    Share 312 Tweet 195
  • Kode CMD Untuk Mempercepat Kinerja Laptop

    180 shares
    Share 72 Tweet 45

WARTA-TERKINI

Kebiasaan yang Menjaga Otak tetap Fit dan Sehat
Warta Kesehatan

Kebiasaan yang Menjaga Otak tetap Fit dan Sehat

02/07/2025

Rahasia Otak Cerdas: 5 Kebiasaan Malam yang Wajib Dicoba! Otak adalah aset berharga yang perlu kita jaga kesehatannya. Lebih dari...

Read moreDetails

Tips Memilih Lipstik Nude yang Cocok untuk Kulit Sawo Matang

Tutorial Hijab Simple dan Elegan untuk Sehari-hari

DIY Masker Wajah Alami untuk Kulit Glowing

Trik Eyeliner Simpel untuk Mata terlihat Lebih Besar

Inspirasi Gaya Hijab untuk Acara Formal dan Pesta

Meningkatkan Produktivitas Kerja dengan AI

Simple Routine untuk Kulit Sehat

Tips Membersihkan Smartphone dari Virus dan Malware

Mengenal Hoaks dan Cara Menangkalnya

DIY Masker Rambut Alami untuk Rambut Lebih Berkilau

LINGKUNGAN-HIDUP

Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia
Alam dan Lingkungan Hidup

Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia

13/06/2025

Inovasi Pengelolaan Sampah di Indonesia: Dari Masalah Jadi Berkah Indonesia, negara kepulauan yang indah, sayangnya masih bergulat dengan masalah sampah....

Read moreDetails

Bagaimana Perubahan Iklim Mempengaruhi Kehidupan Kita?

Longsor Gunung Kuda: Luka Lama yang Tak Pernah Sembuh

Cara Mengurangi Sampah Plastik di Kehidupan Sehari-hari

Ketika Istanbul Berguncang 6,2 SR saat perayaan Hari Anak

Gempa M 5,6 Guncang Sukabumi, Getaran Terasa Hingga Jakarta Utara, Bandung dan Purwokerto

Siklon Tropis Errol Menggila di Selatan NTT, Tapi Bukan yang Terkuat di 2025!

  • beranda
  • kontak
  • layanan
  • beriklan
  • privasi
  • perihal

©2021 wartakita media

WartakitaID
  • Login
No Result
View All Result
  • 🏠
  • ALAM
  • WARTA
    • #CEKFAKTA
    • HIBURAN
    • HUKUM
    • OLAHRAGA
    • KESEHATAN
    • KEUANGAN
    • KULINER
    • NUSANTARA
    • PENDIDIKAN
    • GLOBAL
  • GAYA
  • MAKASSAR
  • SEPAK BOLA
  • TEKNOLOGI
  • OTOMOTIF
  • KONTAK

©2021 wartakita media

wartakita.id menggunakan cookies tanpa mengorbankan privasi pengunjung.