“Innalillahiwainnailaihirojiun. Telah berpulang kerahmatullah Zhafirah Zahrim Febriana (Ife) Mahasiswa Politeknik Negeri Padang korban Erupsi Gunung Marapi sore ini sekira pukul 17.45 Wib di RSUP. M. Djamil Padang setelah menjalani perawatan akibat luka bakar yang menimpa beliau,” bunyi status akun Instagram @politekniknegeripadang_pnp kampus di mana almarhumah kuliah.
“Innalillahiwainnailaihirojiun. Telah berpulang kerahmatullah Zhafirah Zahrim Febriana (Ife) Mahasiswa Politeknik Negeri Padang korban Erupsi Gunung Marapi sore ini sekira pukul 17.45 Wib di RSUP. M. Djamil Padang setelah menjalani perawatan akibat luka bakar yang menimpa beliau,” tulis @politekniknegeripadang_pnp.
Kolom komentar pun dipenuhi oleh warganet yang terkejut dengan kabar duka tersebut. Beberapa di antaranya memberikan doa agar almarhum ditempatkan pada tempat terbaik.
“Selalu cari kabar tentang ife berharap untuk kesembuhannya.. tapi allah lebih sayang ife.. husnul khotimah ya cantik,” tulis @ramadhan.do.
“Aku sedih bgt bacanya, aku nungguin kamu sembuh bgt fe, nunggu cerita dari sisi kamu, nunggu gmn kamu ditolong adan dan zikri.. tp skrng kamu udah ketemu mereka, semoga ditempatkan disisi Allah yg paling indah yaa fe alfatihah,” ucap akun @shintadnns_.
“innalillahi ya Allah kaget bgt, sempat liat ke rs berharap dia sembuh tp tuhan berkehendak lain,” kata @erikaylndaa.
Zhafirah Zahrim Febrina sebelumnya pernah mengirimkan pesan suara kepada ibunya saat erupsi terjadi. Selain itu, Zhafira juga sempat merekam video kondisinya yang telah dipenuhi oleh abu vulkanik.
Video kondisi terakhir Zhafira juga sempat tersebar luas di media sosial dan diunggah oleh sejumlah warganet salah satunya akun TikTok @jejakpendakiofficial. Melalui pesan tersebut Zhafira atau akrab disebut Ife menjelaskan kondisinya dan meminta tolong bantuan.
“Bu Ife udah nggak kuat bu, badan Ife menggigil, kepala ife udah berdarah, tangan Ife patah, bu tolong cariin bantuan,” ucapnya.
Melalui pesan suara selanjutnya Ife juga mengatakan bahwa baterai ponselnya sudah melemah. Sehingga Ife memberi tahu titik terakhirnya untuk bisa diselamatkan oleh tim penyelamat.
“Bu baterainya udah lemah nggak aktif, cari aja di titik terakhir dan jalan lurus ke depannya,” ujar Ife.
Ketika ditemukan kondisi Ife dalam keadaan hidup namun mengalami luka bakar yang cukup parah. Terakhir ia dirawat di ICU dan dirujuk ke RSUP M Djamil hingga diketahui mengalami luka bakar berat sekitar 70 persen.
Sebelumnya, erupsi Gunung Marapi terjadi pada Minggu (3/12/2023) sore. Tinggi kolom abu yang teramati mencapai sekitar 3.000 meter dari atas puncak atau sekitar 5.891 meter dari atas permukaan laut (mdpl).
Petugas pengamat Gunung Marapi Ahmad Rifandi menyampaikan bahwa kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur. Kemudian erupsi tersebut terekam seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara lebih kurang 4 menit 41 detik.
Adapun pada Rabu (6/12/2023) selama dua hari setelah erupsi pertama telah terjadi total 46 erupsi dan 66 kali embusan yang terjadi. Hal tersebut disertai dengan erupsi eksplosif pertama kali pada 3 Desember 2023 pukul 14.54 WIB.
“Dengan tinggi kolom abu teramati sekitar 3.000 meter di atas puncak atau 5.891 meter di atas permukaan laut,” ujarnya.
Sementara itu, pada Selasa (5/12/2023) usai erupsi tersebut banjir lahar dingin sempat menerjang sejumlah daerah di Kabupaten Tanah Datar, Sumbar. Debit air meningkat drastis di Batang Air Sigarungguang Nagari Baringin dan Batang Air Lona Nagari Parambahan.
Banjir lahar di Nagari Pariangan menghantam lokasi pemandian air panas yang berada di kawasan Masjid Ishlah. kemudian di Nagari Batubasa banjir lahar menerjang sebuah masjid dan rumah warga di Jorong (dusun) Sialahan.
Adapun sebelumnya dikabarkan sebanyak 75 orang pendaki terjebak di atas gunung dan awalnya dilaporkan 52 orang selamat dan 24 orang meninggal dunia. Berikut ini adalah daftar korban tewas Gunung Marapi:
1. Muhammad Adan (21)
2. Muhammad Teguh Amanda (19)
3. Nazahra Adzin Mufadhol (22)
4. Muhammad Alfikri (19)
5. Nurva Afitri (27)
6. M. Wilki Syaputra (20)
7. Divo Suhandra (26)
8. Afranda Junaidi (26)
9. Wahlul Alde Putra (19)
10. Riski Rahmat Hidayat (20)
11. Reyhani Zahra Fadli (18)
12. Filhan Alfiqh Faizin (18)
13. Aditya Prasetyo (20)
14. Yasirli Amri (20)
15. Irfandi Putra (21)
16. Muhammad Iqbal (23)
17. Ilham Nanda Bintang (21)
18. Novita Intan Sari (39)
19. Lenggo Baren (19)
20. Zikri Habibi (19)
21. Liarni (22)
22. Frengki Chandra Kusuma (23)
23. Siska Alfina
24. Zhafirah Zarin Febrina.