Di kalender China, 2024 merupakan tahun naga. Namun sempat viral di internet, tahun ini juga disebut sebagai tahun janda dan tidak cocok untuk menikah.
Tahun 2024 telah menyita perhatian publik dengan sebutan yang tidak biasa: “Tahun Janda.” Fenomena ini tidak hanya menimbulkan tanda tanya, tetapi juga menciptakan kekhawatiran dan spekulasi di kalangan masyarakat, terutama di kalangan mereka yang mempertimbangkan pernikahan.
Namun, apa sebenarnya yang menyebabkan penamaan ini dan apakah ada dasar ilmiah di baliknya?
Asal Usul Mitos “Tahun Janda”
Tradisi dan kepercayaan di sekitar “Tahun Janda” sebagian besar berasal dari kalender China dan interpretasi budaya tentang musim semi atau lichun. Dalam kalender China, 2024 ditandai sebagai tahun naga, tetapi ada perdebatan dan kebingungan karena awal musim semi atau lichun jatuh pada tanggal 4 Februari 2024, tidak beriringan dengan awal tahun baru China pada 10 Februari 2024.
Konsekuensinya, beberapa kepercayaan menyatakan bahwa karena absennya musim semi dalam awal tahun baru China, tahun ini menjadi kurang cocok untuk pernikahan. Musim semi, yang sering kali dianggap sebagai periode yang membawa energi maskulin dan kesuburan, dianggap penting untuk keberhasilan pernikahan.
Oleh karena itu, ada kepercayaan bahwa menikah selama “Tahun Janda” atau tahun tanpa musim semi dapat membawa nasib buruk, bahkan berpotensi memicu perceraian.
Respon Terhadap Mitos “Tahun Janda”
Tren ini telah menjadi begitu viral sehingga menarik perhatian pemerintah China. Sebuah surat, yang kemudian juga menjadi viral di media sosial, dikirimkan ke Kementerian Urusan Sipil China, menyoroti ketidakpastian ini.
Surat itu memperingatkan tentang dampak negatif dari kepercayaan yang tidak beralasan dan berpotensi mempengaruhi keputusan hidup masyarakat.
Meskipun pengirim surat tetap tidak jelas, surat tersebut menekankan pentingnya pemerintah untuk memberikan klarifikasi dan menghilangkan kekhawatiran yang tidak beralasan.
Surat itu menyuarakan kebutuhan akan pendekatan ilmiah dalam menangani isu-isu semacam ini, terutama karena munculnya kekhawatiran tentang penurunan populasi dan penuaan penduduk di beberapa kota besar China, seperti Beijing.
Refleksi Tahun-Tahun Sebelumnya
Penting untuk dicatat bahwa fenomena “Tahun Janda” bukanlah sesuatu yang baru. Sebelum tahun 2024, tahun-tahun seperti 2016, 2018, 2019, bahkan tahun 2021 telah diberi label serupa.
Ini menunjukkan bahwa kepercayaan ini bukanlah sesuatu yang terisolasi secara geografis atau tahun tertentu, tetapi lebih merupakan bagian dari warisan budaya yang terus berkembang dan berubah seiring waktu.
Populasi Beijing diketahui terus mengalami penurunan. Jumlah kelahiran dan pernikahan juga sama dan membuat masyarakat menjadi tua lebih cepat dibandingkan kemampuan mengumpulkan kekayaan.
“Ada rumor yang mengatakan tahun ini adalah Tahun Janda dan tidak cocok untuk menikah. Ini sangat menyimpang dari akal sehat dan ilmiah,” jelas surat tersebut, dikutip dari Business Insider, Senin (29/1/2024).
Tak jelas siapa yang menulis surat tersebut. Mereka juga meminta pemerintah bisa mengingatkan hal ini agar tidak mempengaruhi keputusan hidup masyarakat.
Surat tersebut juga viral di dunia maya. Pejabat pemerintah nampaknya mendengarkan kekhawatiran masyarakat.
“Kami memberikan perhatian pada saran yang diajukan,” tulis kementerian tersebut.
Pasangan di China Berpacu dengan Waktu, Menikah Sebelum Imlek
Melansir chinadaily, Pang Miao, yang bekerja di sebuah perusahaan perangkat lunak di Xi’an, provinsi Shaanxi, mengatakan dia sedikit terkejut karena banyak temannya memilih untuk menikah lebih cepat dari perkiraan, hingga akhirnya dia mendengar tentang “tahun janda”.
Fenomena dimana Awal Musim Semi – yang pertama dari 24 istilah matahari – tiba sebelum Festival Musim Semi, terjadi setiap dua atau tiga tahun sekali. Permulaan Musim Semi yang jatuh pada tanggal 4 Februari tahun ini terjadi sebelum Tahun Baru Imlek yang dimulai pada tanggal 10 Februari.
Kedatangan yang lebih awal berarti kalender Tahun Baru Imlek tahun depan akan “tanpa musim semi”, yang menurut beberapa orang tidak menyenangkan untuk memulai sebuah keluarga.
“Saya sering menghadiri pernikahan seperti itu akhir-akhir ini,” kata Pang, seraya menambahkan bahwa salah satu temannya menikah hanya tiga bulan setelah bertemu suaminya.
Wanita berusia 29 tahun ini mengatakan bahwa dia tidak pernah percaya takhayul, namun semakin terkesima ketika teman-temannya membicarakan kasus di mana seorang suami jatuh sakit parah karena melanggar tabu.
Sejumlah besar pasangan di seluruh Tiongkok berlomba untuk mengadakan pernikahan sebelum “tahun janda” tiba, menurut laporan media dan akun pribadi.