Wartakita.id, MAKASSAR – Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan) akan menyuplai 200 sampai 300 ekor sapi perah ke Pemerintah Gowa melalui Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) dan kelompok ternak dalam bentuk hibah.
Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Nasrullah, mengatakan pengembangan sapi perah direncanakan mulai berjalan pada 17 Agustus 2021 nanti.
“Pak Mentan ingin susu sapinya sudah bisa dinikmati pada 17 Agustus, berapa pun jumlahnya, jadi sapi perah yang akan kita hadirkan harus diperhitungkan secara baik agar di tanggal tersebut betul-betul ada susu yang bisa diproduksi,” kata Nasrullah, Senin (15/3/2021.
Pemkab Gowa berkerja sama dengan PT Cisarua Mountain Dairy (Cimory). Pemkab Gowa bertanggung jawab dalam biaya pembuatan medium scale kandang inkubator atau dengan menggunakan APBD.
Sementara Kementan RI bertindak sebagai penyuplai sapi perah secara hibah. Sementara pihak PT Cimory bertanggung jawab sebagai offtaker atau pembeli hasil susu sapi perah.
Kepala Bidang Produksi dan Penyebaran Ternak Dinas Peternakan Gowa, M. Chaerul Aswar, menyampaikan pihaknya akan membentuk 10 kelompok ternak yang di dalamnya beranggotakan 10-15 orang.
Anggota dalam kelompok tersebut akan diprioritaskan bagi masyarakat Desa Tonasa, Kecamatan Tombolopao.
Mereka akan dilatih dan diajar dengan orang yang kompeten di bidanganya. Desa Tonasa sendiri dipilih sebagai lokasi pengembangan sapi perah.
Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan, mengatakan program kerja sama yang dilakukan Pemkab Gowa dengan PT Cisarua Mountain Dairy (Cimory) merupakan upaya pemkab dalam memulihkan ekonomi masyarakat.
“Karena dengan adanya program ini bisa membuka lapangan pekerjaan yang otomatis akan mengurangi jumlah pengangguran kita. Pasalnya di masa pandemi banyak masyarakat kita terdampak PHK,” ucap Adnan. (*)