BATAM – Modus dijalankan meraup keuntungan dari penyelundupan ponsel dari luar negeri ke Batam, kemudian ponsel ilegal melalui joki pendaftaran International Mobile Equipment Identity (IMEI) di Pelabuhan Batam Centre, Rabu (27/12) membuatnya seolah legal.
Polisi menangkap 5 orang yang terdiri dari penjoki dan pemilik ponsel. Mereka yakni penjoki berinisial Lj, Jr, Ir, Lk, dan pemilik barang yakni Mk.
Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol R. Moch Dwi Ramadhanto yang dikonfirmasi membenarkan adanya pengungkapan ini. Ia mengatakan masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku.
“Benar, tadi ada yang kita amankan sebanyak 5 orang,” ujarnya.
Ramadhanto menjelaskan pengungkapan ini berawal dari informasi maraknya pemasukan ponsel dari luar negeri dengan memanfaatkan joki untuk mendaftarkan IMEI.
Modusnya, para penjoki diupah pemilik barang untuk membawa masing-masing 2 ponsel dari Singapura dan Malaysia. Kemudian didaftarkan melalui Bea dan Cukai yang ada di Pelabuhan Batam Centre.
“Setiap orang itu dititipkan 2 ponsel, lalu didaftarkan di Batam,” katanya.
Selain pelaku, polisi turut mengamankan barang bukti 12 unit iPhone. Kepada polisi, pemilik barang Mk, mengaku dalam sehari bisa mendaftarkan IMIE 30 unit iPhone. Masing-masing penjoki diupah Rp 850 ribu.
“Berapa banyaknya sampai sekarang masih dalam pemeriksaan. Nanti kita sampaikan setelah gelar perkara,” tutupnya.