WARTAKITA.ID – MAKASSAR, Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Makassar mencanangkan investasi lingkungan berupa penanaman mangrove atau bakau bagi seluruh elemen masyarakat.
Kepala DP2 Makassar, Abd. Rahman Bando mengatakan investasi lingkungan ini memiliki posisi strategis yang memberikan manfaat yang sangat besar, baik bagi Pemerintah Kota Makassar dan masyarakat.
“Kalau ada masyarakat yang datang berwisata, bisa beli bibit dari masyarakat setempat kemudian menanamnya secara swadaya. Ini investasi lingkungan,” ungkap Abd. Rahman Bando disela-sela Penanaman 50.000 Mangrove di Untia. Jumat (4/5/2018).
Masyarakat setempat juga sudah bisa melakukan aktifitas ekonomi. Abd. Rahman Bando mengatakan, paling melayani pengunjung pengunjung wisata alam. Untuk menopang ini, DP2 juga telah membuat titian atau tracking mangrove untuk menarik wisatawan
“Ini mengajarkan masyarakat untuk menjaga lingkungan, sekaligus menghidupkan aktifitas ekonomi bagi masyarakat setempat,” katanya.
Selain mengedukasi masyarakat yang berwisata tentang bagaimana menjaga lingkungan, investasi ini juga akan bersumbangsih dalam menciptakan ruang terbuka hijau baru di wilayah pesisir Kota Makassar.
“Makassar ini selalu disorot bahwa ruang terbuka hijau nya belum cukup 30%. Salah satu biaya murah untuk meningkatkan RTH yakni penanaman mangrove. Yang pertama lahannya tidak beli, kemudian masyarakat yang diberdayakan, dan masyarakat yang melakukan penanaman sekaligus berwisata,” ujarnya.
Berdasarkan kajian akademik DP2 Makassar, kawasan pesisir dari Untia hingga Buloa dapat ditanami 116 meter dari garis pantai. Baru sekitar 20-30 meter yang sudah ditanami mangrove. “Jadi radius yang bisa ditanami masih sangat luas,” kata Abd. Rahman.
Manfaat jangka panjangnya, ketika tutupan mangrove sudah lebat akan menjadi rumah bagi hewan-hewan ekosistem bakau, seperti ikan, udang dan kepiting bakau. Yang dapat menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat pesisir.