Wartakita.id – Makassar, Kampung Karabba merupakan salah satu Kawasan permukiman kumuh pesisir yang terdapat di kelurahan Tallo kecamatan Tallo kota Makassar.
Kawasan permukiman kumuh di pesisir kelurahan Tallo terdiri dari 3 spot kawasan dengan luas 15.2 Ha yaitu Kawasan Marbo, kawasan Kampung Karabba dan Kawasan Agangpancayya.
Kampung Karabba merupakan lokasi penanganan program KOTAKU yang akan diintervensi melalui kegiatan penanganan kumuh skala Kawasan dan Kawasan Pantai Marbo merupakan lokasi showcase penanganan kawasan kumuh, sedangkan Kawasan Agangpancayya akan diusulkan penanganannya melalui APBD Provinsi.
Keberadaan kawasan permukiman kumuh kampung Karabba mendapat perhatian berbagai pihak diantaranya Program KOTAKU, Arkom (Arsitek Komunitas), Balitbang Perumahan Wilayah III yang telah melakukan berbagai kegiatan penataan dan pengembangan sumber daya manusia, sehingga dengan adanya kolaborasi di kawasan tersebut maka Pemerintah Kota Makassar menetapkan sebagai kawasan penanganan permukiman kumuh berbasis Suku Bugis Makassar.
Kedatangan rombongan Kedutaan Besar Denmark yang dipimpin oleh Mr. Rasmus di kawasan permukiman kumuh di kawasan Kampung Karabba pada hari Kamis tanggal 3 Mei 2018 diantar langsung oleh Plt. Walikota Makassar Dr. Syamsu Rizal, MM dan didampingi oleh Kepala Bappeda Kota Makassar, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Dinas Tata Ruang dan Bangunan Kota Makssar dan Team Leader OSP 8 Program KOTAKU Provinsi Sulawesi Selatan Muh. Bakhrun Gassing.
Maksud kedatangan kedutaan Besar Denmark bersama rombongan ingin melihat langsung potret permukiman kumuh di kawasan Kampung Karabba, termasuk system pengelolaan sampah di kota Makassar. Selama berada di kawasan permukiman kumuh Kampung Karabba, Dr. Syamsu Rizal, MM yang didampingi beberapa kepala OPD dan Team Leader Program KOTAKU OSP 8 Provinsi Sulawesi Selatan memberikan penjelasan terhadap kondisi permukiman warga, pada kesempatan itu Plt. Walikota Makassar menyampaikan bahwa penanganan kawasan permukiman kumuh di kawasan Kampung Karabba dilakukan secara kolaborasi bersama Program KOTAKU yang difasilitasi oleh BKM A’buloSsibatang dan Tim Fasilitator Program KOTAKU, NGO Arkom (Arsitek Komunitas) dan Balitban Perumahan Wilayah III.
Rencana kolaborasi penanganan kawasan permukiman kumuh Kampung Karabba dengan luas area 1,2 ha sudah dituangkan ke dalam kesepakatan Memorandum Program yang ditandatangani oleh Walikota Makassar dan mitra kolaborasi Pemkot Makassar yaitu, Balitbang Perumahan Wilayah III dan Program KOTAKU. Berdasarkan master plan penanganan kawasan kumuh Kampung Karabba, Balitbang Perumahan akan membangun 1 unit rumah contoh “Balla Longga” (Rumah Tinggi) sebagai model rumah layak huni berarsitektur tradisional Suku Bugis Makassar di permukiman pesisir, dan 1 unit juga akan dibangun oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Makassar, sedangkan prasarana, sarana dan utilitas akan dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Makassar dan Program KOTAKU. Peremajaan kawasan kumuh Kampung Karabba diharapkan dapat terealisasi tahun ini dan menjadi model penanganan kumuh pesisir perkotaan.