WARTAKITA.ID Maros, 9 September 2021 – Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi, yang diselenggarakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia dan Siberkreasi bersama Dyandra Promosindo, dilaksanakan secara virtual pada 9 September 2021 di Maros, Sulawesi Selatan. Kolaborasi ketiga lembaga ini dikhususkan pada penyelenggaraan Program Literasi Digital di wilayah Sulawesi. Kegiatan dengan tema “Menjadi Pendidik yang Cerdas dan Cakap Digital” kali ini dihadiri oleh 633 peserta dari berbagai kalangan.
Webinar kali ini dipandu oleh Noni Arnee sebagai moderator. Adapun sebagai narasumber adalah Teacher Educator, Itje Chodidjah; narablog, Dewi Rieka; pegiat literasi, M Nur Akbar; dan penulis, Ito Lawputra. Rangkaian Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi menargetkan 57.550 orang peserta.
Acara dimulai dengan sambutan berupa video dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang menyalurkan semangat literasi digital untuk kemajuan bangsa. “Infrastruktur digital tidak berdiri sendiri. Jadi, saat jaringan internet sudah tersedia, harus diikuti dengan kesiapan-kesiapan pengguna internetnya agar manfaat positif internet dapat dioptimalkan untuk membuat masyarakat semakin cerdas dan produktif,” kata Presiden.
Materi pertama dibawakan oleh Itje Chodidjah yang menyampaikan tema “Kemampuan Literasi Digital yang Wajib Dimiliki Guru Generasi Alpha”. Menurut dia, saat ini, guru harus mampu meningkatkan literasi digital agar dapat menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan generasi alpha. Selain itu, tenaga pendidik juga wajib percaya diri ketika memanfaatkan teknologi, baik dalam keseharian maupun dalam pembelajaran daring. “Guru harus menyadari bahwa mengajar untuk mencapai suatu tujuan, bukan hanya menuntaskan materi,” katanya.
Selanjutnya, Dewi Rieka menyampaikan paparan berjudul “Internet Aman untuk Anak dan Remaja”. Ia mengatakan, terdapat dua hal yang mesti diwaspadai oleh orang tua maupun guru akan dampak negatif internet, yakni perundungan siber, serta child grooming atau upaya menjalin hubungan emosional orang dewasa terhadap anak-anak yang bertujuan untuk melecehkan. Oleh karena itu, anak perlu diawasi penggunaan internetnya, misalnya dengan masuk menjadi teman di akun media sosialnya, membuat aturan bersama, serta memperketat pengaturan mesin pencari. “Ajarkan anak melindungi privasinya,” imbuh dia.
Pemateri ketiga, M Nur Akbar, memaparkan materi bertema “Peran Komunitas Akademik dalam Pendidikan di Era Digital”. Menurut dia, kesuksesan pembelajaran daring perlu kolaborasi mulai dari pendidik, kepala sekolah, dinas pendidikan, pegiat pendidikan, serta pemerintah. Pelaksanaan webinar dari Kemkominfo untuk meningkatkan literasi digital serta bantuan kuota untuk guru dan siswa merupakan bentuk upaya pemerintah menjaga kualitas pendidikan sekaligus meminimalkan kendala belajar daring. “Kita semua punya tanggung jawab untuk mengontrol kualitas pendidikan,” ujarnya.
Narasumber pamungkas, Ito Lawputra, mengusung tema “Rekam Jejak Digital di Ranah Pendidikan”. Ia mengatakan, guru berperan dalam membentuk cara pandang siswa terhadap internet. Misalnya, memberi penjelasan tentang manfaat internet serta risiko dan konsekuensi jika tidak mengelola jejak digital secara benar. “Guru harus aktif belajar dan mencari tahu tentang internet sebelum diajarkan kepada siswa,” tuturnya.
Acara selanjutnya adalah sesi tanya jawab yang dipandu oleh moderator, Noni Arnee. Sepuluh penanya terpilih akan mendapatkan uang elektronik masing-masing senilai Rp100.000 dari panitia. Webinar literasi digital ini mendapat apresiasi dan dukungan dari banyak pihak karena menyajikan konten dan informasi yang baru, unik, dan mengedukasi para peserta.
Salah satu peserta, Ayu, bertanya tentang banyaknya kendala penggunaan gawai dalam pembelajaran daring dan bagaimana cara pendekatan kepada orangtua agar bisa bekerja sama. Itje menyarankan agar pendidik mengidentifikasi siswa mana saja yang mengalami kesulitan. Selanjutnya, komunikasikan dengan orangtua untuk mencari solusi tersebut.
_____
Program Literasi Digital “Indonesia Makin Cakap Digital” di Sulawesi akan diselenggarakan secara virtual mulai dari Mei 2021 hingga Desember 2021 dengan berbagai konten menarik dan materi yang informatif yang disampaikan narasumber terpercaya. Bagi masyarakat yang ingin mengikuti sesi webinar selanjutnya, informasi bisa diakses melalui https://www.siberkreasi.id/ dan akun sosial media @Kemenkominfo dan @siberkreasi, serta @siberkreasisulawesi khusus untuk wilayah Sulawesi.