MAKASSAR – Diperkirakan curah hujan di Kota Makassar diprakirakan akan mengalami peningkatan pada akhir pekan ini, tepatnya pada 9-10 Februari. Kondisi cuaca juga cenderung berubah-ubah, kadang cerah dan tetiba berubah secara cepat menjadi hujan yang cukup deras.
Hal itu disampaikan Rizky Yudha Pahlawan, Ketua Tim Kerja Bidang Meterologi, Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Makassar yang ditemui di kantornya Jalan Racing Centre, Senin (5/2).
Dijelaskan bahwa perkembangan cuaca akan sangat dinamis. Di tanggal 4 dan 5 Februari curah hujan cukup tinggi. Selanjutnya akan turun pada 6-8 Februari. Lalu kembali meninggi pada tanggal 9-10 Februari 2024.
Namun, curah hujan tinggi di akhir pekan nantinya tidak berpotensi terjadinya badai.
”Dinamisnya perkembangan cuaca ini disebabkan oleh siklus dinamika atmosfir. Hal ini yang kemudian membuat intensitas curah hujan di tiap wilayah, khusunya di Sulsel memiliki curah hujan yang berbeda-beda. Di mana ada wilayah yang sudah melewati fase puncak intensitas curah hujan, dan ada yang baru akan melewatinya pada bulan Maret hingga Juni,” jelas Rizky.
Ia menambahkan, dinamika atmosfir yang terjadi saat ini membuat curah hujan di tiap wilayah, khususnya Sulawesi Selatan cenderung berbeda-beda. Di bagian barat dan selatan masih berada musim hujan, sehingga curah hujan masih berada pada kategori yang tinggi.
Namun, BMKG menegaskan bahwasanya untuk wilayah Kota Makassar sudah melewati puncak curah hujan pada bulan Januari lalu. Berbeda dengan beberapa daerah, seperti Kabupaten Luwu Utara dan Luwu, baru akan mengalami puncak curah hujan pada bulan Maret nanti. Sedangkan untuk wilayah Kabupaten Wajo dan Bone akan mengalami puncak curah hujan pada bulan Juli.
Menyikapi perkembangan cuaca yang terjadi, khususnya di daerah Sulsel, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada serta melihat update cuaca langsung dari BMKG, baik melalui website maupun aplikasi resmi yang dimiliki oleh BMKG.